Hubungan Dukungan Sosial Dengan Burnout Pada Karyawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Prov. Sumut

Abstract

Sebuah perusahaan sangat membutuhkan atasan serta karyawan - karyawan yang berkualitas dalam menjalankan tugas atau kewajiban untuk membuat perusahaan menjadi berkembang dan untuk memajukan perusahaan tersebut. Tanpa adanya atasan dan karyawan yang berkualitas, maka perusahaan tersebut akan jauh dari jangkauan untuk berkembang dan mengalami kemajuan. Tidak hanya berkualitas, seorang atasan harus mampu mengayomi dan membimbing karyawannya agar karyawan tersebut dapat bekerja dengan baik dan secara maksimal serta tidak stress dalam mengerjakan pekerjaan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara Dukungan Sosial dengan Burnout pada Karyawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan BPBD Provinsi Sumatera Utara Bagian Satuan Tugas. Sampel dalam penelitian ini yaitu 38 orang karyawan BPBD Provinsi Sumatera Utara Bagian Satuan Tugas. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner (angket). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas dan koefisien korelasi product moment. Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel dukungan sosial dan burnout diperoleh hasil bahwa terdapat 8 item dan 2 item gugur dari masing-masing variabel. Hasil uji normalitas dilakukan dengan nmenggunakan metode Kolmogorov-Smirnov diperoleh hasil bahwa penyebaran data pada variable dukungan sosial dan burnout terdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan Korelasi Product Moment, diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan social dengan variabel burnout. Nilai koefisien determinan dari hubungan antara variabel stress kerja dengan variabel burnout sebesar 0,453. Hal ini menunjukkan bahwa sumbangan positif yang diberikan oleh variable dukungan sosial dengan burnout sebesar 20,5%, sedangkan 79,5% merupakan kontribusi dari variabel lain. A company really needs superiors and qualified employees in carrying out their duties or obligations to make the company grow and to advance the company. Without superiors and qualified employees, the company will be out of reach to develop and progress. Not only qualified, a boss must be able to protect and guide his employees can work well and optimally and not be stressed in doing the work given. This study aims to determine whether there is a relationship between Social Support and Burnout in the Employees of the Regional Disaster Management Agency of North Sumatra Province. The research approach used is a quantitative approach. The population in this study were employees of the North Sumatra Provincial BPBD, Task Force Section. The sample in this study were 38 employees of BPBD North Sumatra Province, Task Force Section. Data collection techniques in this study using a questionnaire. Data analysis techniques used in this study are validity test, reliability test, normality test and product moment correlation coefficient. Based on the results of the validity test on the social support and burnout variables, it was found that there were 8 items and 2 items dropped from each variable. The results of the normality test were carried out using the Kolmogorov-Smirnov method. It was found that the distribution of data on social support and burnout variables was normally distributed. Based on the calculation results of the Product Moment Correlation, it is known that there is a significant positive relationship between social support and the burnout variable. The determinant coefficient value of the relationship between work stress variables and burnout variables is 0.453. This shows that the positive contribution given by the social support variable with burnout is 20.5%, while 79.5% is a contribution from other variables.