Implementasi Peraturan Walikota Medan Nomor 18 Tahun 2020 tentang Konvergensi Pencegahan Stunting (Studi Kasus di Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan)

Abstract

Latar belakang masalah dalam skripsi ini adalah banyak sekali anak-anak yang mengalami stunting atau gizi buruk di Kelurahan Pekan Labuhan dikarenakan faktor kemiskinan. Kondisi lingkungan yang tidak bersih dan pola hidup yang tidak teratur juga menjadi penyebab terjadinya stunting pada anak. Pola hidup yang tidak teratur disebabkan kurangnya rasa peduli orang tua terhadap anak sehingga tumbuh kembang anak menjadi terhambat dan tidak seperti anak anak pada umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi peraturan walikota nomor 18 tahun 2020 tentang konvergensi pencegahan stunting di Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan. Penelitian ini menggunakan teori implementasi dari Edward George III yang memiliki 4 indikator yaitu: Komunikasi, Sumber Daya, Struktur Birokrasi, Disposisi. Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif sebagai analisis data. Sumber data dalam penelitian ini adalah Lurah, Sekretaris Lurah, Ibu dari Anak Stunting, dan Ibu dari Anak Tidak Stunting. Data dikumpulkan berdasarkan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Implementasi peraturan walikota nomor 18 tahun 2020 tentang konvegensi pencegahan stunting di Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan belum berjalan dengan optimal. Hal ini terjadi karena kurangnya komunikasi antara pihak terkait dengan masyarakat melalui sosialisasi. Kurangnya sosialisasi terjadi karena tidak adanya komunikasi internal antar pelaksana kebijakan. Keterlambatan Bapak Asuh Anak Stunting sebagai program pemerintah dalam mengatasi stunting ini juga menjadi faktor penghambat dalam proses pengimplementasian pencegahan stunting di Kelurahan Pekan Labuhan. The background of the problem in this skripsi is that there are many children who experience stunting or malnutrition in Pekan Labuhan Village due to unclean environmental conditions and irregular lifestyles. Irregular life patterns are caused by parents' lack of concern for their children, resulting in stunted growth and development and children who are not like other children. This study aims to determine the implementation of mayoral regulation number 18 of 2020 regarding the convergence of stunting prevention in Pekan Labuhan Village, Medan Labuhan District, and Medan City. This study uses the implementation theory of Edward George III, which has four indicators, namely: communication, resources, bureaucratic structure, and disposition. The research method used in this study is a qualitative research method called data analysis. Sources of data in this study were the Lurah, the Secretary to the Lurah, the Mothers of Stunted Children, and the Mothers of Non-Stunted Children. Data was collected based on data collection techniques, namely observation, interviews, and documentation. The implementation of the mayor's regulation number 18 of 2020 concerning the convergence of stunting prevention in Pekan Labuhan Village, Medan Labuhan District, and Medan City has not run optimally. This happens due to a lack of communication between related parties and the community through outreach. The delay in implementing stunting prevention in the Pekan Labuhan Village is also hampered by the delay in Fostering Stunting Children as a government program for overcoming stunting.