Peranan Petugas Imigrasi Terhadap Pengungsi Di Indonesia Terkait Dengan Berlakuny A Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian

Abstract

Saat ini permasalahan pengungsi telah menjadi kepedulian bersama masyarakat intemasional. Cikal bakal dan focus kepedulian sangat terasa terutama usai Perang Dunia Kedua. Beribu-ribu orang mengungsi, khususnya negaranegara yang kalah pada Perangdunia II. Lahimya Konvensi 1951 dan Protokol 1967 juga merupakan bukti sekaligus kepedulian negara-negara di dunia untuk mengatasi permasalahan tersebut. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peranan petugas imigrasi dalam mengatur masuknya orang asing ke wilayah Indonesia, bagaimana dampak keberadaan pengungsi terhadap masyarakat Indonesia, Apa kendala yang dihadapi petugas imigrasi dalam menangani pengungsi di Rumah Detensi Imigrasi (RUDENIM) Medan. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi di Rumah Detensi Imigrasi Medan khususnya terkait dengan peranan petugas imigrasi terhadap keberadaan pengungsi di Rumah Detensi lmigrasi Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer yang bersumber langsung dari lapangan dengan didukung oleh data sekunder. Perananan petugas imigrasi Indonesia dalam mengatur masuknya orang asing kewilayah Indonesia dengan menerapkan kebijakan "selective policy". Keberadaan orang asing khususnya pengungsi di wilayah Indonesia sangat berdampak pada aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini perlu disikapi oleh Pemerintah Indonesia dengan mengkonsentrasikan pengungsi tersebut di suatu pulau tersendiri disamping· itU diperlukan pula ketegasan Pemerintah Indonesia untuk segera meratifikasi Konvensi 1951 dan Protokol 1967 Tentang Status Pengungsi sehingga memberikan kesempatan yang lebih besar bagi Pemerintah Indonesia untuk terlibat langsung dan berkontibusi sesuai dengan kepentingan nasional dalam penanganan pengungsi. Currently the refugee problem has become a common concern international community. The forerunner and focus of concern is especially felt after the Second World War. Thousands of people fled, especially countries who lost in World War II. Birth of the 1951 Convention and Protocol 1967 is also proof as well as the concern of the countries in the world for overcome these problems. The formulation of the problem in this study is how the role immigration officers in regulating the entry of foreigners into Indonesian territory, what is the impact of the existence of refugees on Indonesian society, What obstacles faced by immigration officials in dealing with refugees at home Immigration Detention (RUDENIM) Medan. The scope of this research is limited to the Medan Immigration Detention Center especially related to the role of immigration officers towards the existence of refugees in the Medan Immigration Detention Center. This type of research is research is descriptive by using primary data sourced directly from the field supported by secondary data. The role of Indonesian immigration officers in regulating the entry of people foreigners to Indonesian territory by implementing a "selective policy". The presence of foreigners, especially refugees in Indonesian territory is very impact on aspects of Indonesian people's lives. This needs to be addressed by the Government of Indonesia by concentrating these refugees in a separate island aside from that, government firmness is also required Indonesia to immediately ratify the 1951 Convention and the 1967 Protocol Concerning Refugee status thus providing greater opportunities for Indonesian government to be directly involved and contribute accordingly national interest in handling refugees.