Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/19799
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSuhaidi-
dc.contributor.advisorMulyadi, Mahmud-
dc.contributor.authorLatansa, Andry Pandu-
dc.date.accessioned2023-05-09T07:33:45Z-
dc.date.available2023-05-09T07:33:45Z-
dc.date.issued2019-04-25-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/19799-
dc.description120 Halamanen_US
dc.description.abstractDengan meningkatnya lalu lintas hewan dan tumbuhan antar negara dan dari suatu area ke area lain di dalam Wilayah Negara Republik Indonesia, baik dalam perdagangan, pertukaran, maupun penyebarannya, maka semakin membuka peluang besamya kemungkinan masuknya hama penyakit hewan dan organisme pengganggu tumbuhan yang berbahaya atau menular yang dapat merusak sumber daya alam hayati di Negara Republik Indonesia. Atas dasar itu maka pentingnya karantina hewan, ikan, dan tumbuhan memerlukan landasan hukum yang jelas, tegas, dan menyeluruh guna menjamin kepastian hukum dalam bentuk undang- undang sebagai dasar penyelenggaraannya dalam menjamin kesehatan bagi hewan, ikan dan tumbuhan. Oleh karena itu pemerintah sebagai pelindung masyarakat mengeluarkan regulasi peraturan perundang-undangan, salah satunya Undang- Undang No. 16 Tahun 1992 Tentang Kara ntina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, dimana makna tersirat didalam Undang-Undang ini mewujudkan kesejahteraan bagi bangsa Indonesia dengan menggunakan Sumber Daya Alam yang merupakan modal dasar pembangunan nasional yang perlu dijaga dan dilindungi kelestariannya. Since the development of the traffict of animals, fish and plants crossing the countries and addition to the traffict within the areas in the country itself, in the form of trading, trades in as well as their distributions, they altogether tend to generate the possibility of developing new pest and desease endanger towards natural resources. On the basis of these issues, it is essential for The Quarantine of Animals, Fish and Plant to have law enforcement in the form of fix and firm Laws, clear and holistic for guarantifying the health of animal, fish and plants influencing intensively to the human being. It is therefore, the GOI as the protector of the community issued the law number 15/1992 regarding the establishment of The Quarantine Of Animals, Fish and Plants to create the welfare of the nation by protecting their own natural resourses which must be maintaned their sustainabiIity.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;171803043-
dc.subjecttindak pidana perkarantinaanen_US
dc.subjectquarantine crimeen_US
dc.titlePenegakan Hukum Tindak Pidana Perkarantinaan terhadap Pemasukan Media Pembawa Hewan, Ikan dan Tumbuhan dari Luar Negara Republik Indonesia di Wilayah Sumatera Utaraen_US
dc.title.alternativeLaw Enforcement of Quarantine Crimes against the Importation of Media Carriers of Animals, Fish and Plants from Outside the Republic of Indonesia in the North Sumatra Regionen_US
dc.typeSkripsi Sarjanaen_US
Appears in Collections:MT - Master of Law

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
171803043 - Andry Pandu Latansa - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography7.02 MBAdobe PDFView/Open
171803043 - Andry Pandu Latansa - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV1.6 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.