Analisis Pemasaran Kopi Rakyat di Kabupaten Tapanuli Utara

Abstract

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Untuk memasarkan produk lopi, para petani menggunakan jasa pedagang pengumpul Kecamata, pengumpul Kabupaten, pedagang besar dan pedagang pengolahan atau eksportir, sehingga terjadi perbedaan harga yang cukup tinggi di tempat petani dan lembaga-lembaga pemasaran lainnya. 2. Sistem pemasaran kopi melalui 4 bentuk saluran tata niaga yaitu : Saluran tata niaga I, dari petani kepada pedagang pengumpul Kecamatan sebelum kepada pabrik pengolahan-eksportir. Saluran tata niaga II, dari petani kepada pedagang pengumpul Kabupaten sebelum melalui pedagang eksportir. Saluran tat niaga III, dari petani kepada pedagang besar sebelum melalui pedagang eksportir. Saluran tata niaga IV, dari petani langsung kepada eksportir. 3. Saluran tata niaga IV, merupakan saluran tata niaga yang lebih efisien dan menguntungkan bagi petani, karena mata rantai tata niaga pada saluran IV sangat pendek, dari petani langsung kepada eksportir, sehingga mengakibatkan biaya pemasaran lebih rendah dan penerimaan petani lebih tinggi dan share margin pemasaran yang rendah dibandingkan saluran tata niaga I, II dan saluran tata niaga III. 4. Profit margin tertinggi dari keempat saluran pemasaran kopi terdapat pada saluran IV.