Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/19853
Title: Peran Pemerintah Desa Salaon Tonga-Tonga dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Untuk Pembangunan Desa (Studi Kasus Desa Salaon Tonga-tonga Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir).
Other Titles: The Role of the Village Government of Salaon Tonga-Tonga in Increasing Community Participation for Village Development (Case Study of Salaon Tonga-Tonga Village, Ronggurnihuta District, Samosir Regency).
Authors: Simbolon, Bob Sanma Parsaulian
metadata.dc.contributor.advisor: Angelia, Nina
Kurniaty, Evi Yunita
Keywords: peran;pemerintah desa;partisipasi masyarakat;role;village government;community participation
Issue Date: 25-Nov-2022
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;188510066
Abstract: Partisipasi masyarakat dalam pembangunan adalah kerja sama antara masyarakat dengan pemerintah dalam perencanaan, pelaksanaan dan pembiayaan pembangunan. Untuk itu diperlukan adanya tenaga atau unsur penggerak yang mampu menggerakkan dan mengarahkan kemampuan masyarakat untuk dapat mewujudkan cita-cita pembangunan, maka pemerintah desa memegang peran yang menentukan. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu kurangnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa dan kendala yang dialami pemerintah desa untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Metode penelitian ini menggunakan Teori Peran pemerintah oleh Ryaas Rasyid (2010) Pemerintah sebagai Regulator, Dinamisator, Fasilitator. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara terhadap sejumlah informan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Peran Pemerintah Desa Salaon Tonga Tonga dalam meningkatkan partisipasi masyarakat untuk pembangunan desa dan kendala yang dihadapi Pemerintah Desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pemerintah baik sebagai regulator, dinamisator, dan fasilitator, sudah dapat direalisasikan dengan cukup baik. Namun perlu lebih mengintensifkan metode pendekatan persuasif dalam setiap peran sebagai dinamisator dan fasilitator yang dilakukan agar terbangun hubungan yang harmonis dan seimbang antara pelaksanaan program dengan kebutuhan masyarakat. Adapun kendala yang dihadapi Pemerintah Desa adalah tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah dan mayoritas bermata pencaharian sebagai petani sehingga waktunya banyak dihabiskan dilahan pertanian. Aparatur desa dalam melaksanakan sosialisasi tidak rutin karena pekerjaan yang banyak sehingga sosialisasi menjadi terhambat dilaksanakan dan pelaksanaan tupoksi yang kurang maksimal. Community participation in development is cooperation between the community and the government in planning, implementing and financing development. For this reason, it is necessary to have a driving force or element that is able to move and direct the ability of the community to be able to realize the ideals of development, so the village government plays a decisive role. The problems in this study are the lack of community participation in village development and the obstacles experienced by the village government to increase community participation. This research method uses Government Role Theory by Ryaas Rasyid (2010) Government as Regulator, Dynamizer, Facilitator. The type of research used is qualitative and the data collection techniques used are observation, interviews with a number of informants. The purpose of this study was to determine the role of the Salaon Tonga Tonga Village Government in increasing community participation for village development and the obstacles faced by the Village Government in increasing community participation. The results of the study indicate that the role of the government as a regulator, dynamist, and facilitator, can be realized quite well. However, it is necessary to further intensify the method of persuasive approach in each role as a dynamist and facilitator which is carried out in order to build a harmonious and balanced relationship between program implementation and community needs. The obstacles faced by the village government are the level of public awareness is still low and the majority work as farmers so that a lot of time is spent on agricultural land. The village apparatus in carrying out socialization is not routine because there is a lot of work so that socialization is hampered and the implementation of the main tasks and functions is not optimal.
Description: 70 Halaman
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/19853
Appears in Collections:SP - Government Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
188510066 - Bob Sanma Parsaulian Simbolon - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography1.41 MBAdobe PDFView/Open
188510066 - Bob Sanma Parsaulian Simbolon - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV302.58 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.