Hubungan antara Kematangan Emosi terhadap Penyesuaian Pernikahan pada Pasangan Usia Dini di Desa Pengkol

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan kematangan emosi dengan penyesuaian pernikahan pada usia dini di desa pengkol. Populasi penelitian ini adalah pasangan usia dini di desa pangkol berjumlah 100 orang dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 pasangan usia dini di desa pengkol. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Adapun manfaat dalam penelitian ini dapat mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang psikologi perkembangan khususnya terkait kematangan emosi dan penyesuaian pernikahan. Pengumpulan data menggunakan skala kematangan emosi dan skala penyesuaian pernikahan yang diukur dengan menggunakan bentuk skala Likert.Teknik analisis data menggunakan teknik Korelasi Product Moment. Dimana hasil penelitian menunjukan nilai yang signifikasi dengan korelasi p= 0,000 < 0,05, artinya ada hubungan positif antara kematangan emosi dengan penyesuaian pernikahan pada anak usia dini di desa pengkol, dengan koefisien determinan (r2) sebesar 0,284 atau 28,4%. Dengan kata lain, hipotesis dapat diterima. Variabel kematangan emosi sedang dengan (mean empirik=76,92> dan mean hipotetik=75 dimana selisih nya lebih dari bilang SD=8,985), dan untuk variabel penyesuaian pernikahan tergolong sedang dengan (mean empirik= 77,63> dan mean hipotetik=72, 5 dimana selisihnya lebih dari bilangan SD=10,836). This study aims to see the correlation of emotional maturity with marriage adjustment at an early age in pengkol village. The population of this study was early childhood as early as 100 people in pangkol village and the sample in this study was 60 early childhood Aek Songsongan. The sampling technique uses purposive sampling. This research method uses quantitative methods. The benefits in this research can develop scientific insights, especially in the field of developmental psychology, especially related to emotional maturity and marriage adjustment. Data collection used an emotional maturity scale and a marriage adjustment scale measured using the Likert scale form. The data analysis technique uses the Product Moment Correlation technique. Where the results showed a signification value with a correlation of p = 0.000 < 0.05, meaning that there is a positive relationship between emotional maturity and marriage adjustment in early childhood in pengkol village, with a determinant coefficient (r2) of 0.284 or 28.4%. In other words, the hypothesis is acceptable. The variables of emotional maturity are moderate with (empirical mean=76.92> and hypothetical mean=75 where the difference is more than say SD=8.985), and for the marriage adjustment variable is classified as moderate with (empirical mean= 77.63> and hypothetical mean=72.5 where the difference is more than the number SD=10.836).