Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/1996
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSibuea, Christina Natalia Sibuea-
dc.date.accessioned2017-10-05T03:28:19Z-
dc.date.available2017-10-05T03:28:19Z-
dc.date.issued2014-05-26-
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/1996-
dc.description.abstractGigolo dijelaskan secara singkat yang dipaharni sebagai laki-laki bayaran yang disewa oleh perernpuan sebagai kekasih atau pasangan seksual, Gigolo merupakan sebuah istilah yang rnenunjukkan bahwa untuk bayaran rnereka akan melakukan hubungan seks atau rnenghabiskan waktu rnereka baik wanita atau pria I(Lindinalva laurindo da Silva, 1999). Dengan penelitian secara kualitatif menggunakan rnetode observasi dan wawancara dan rnenggunakan teknik penelitian Single Case Study. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh observer terhadap responden disimpulkan bahwa responden rnerpakan anak ke 4 dari 7 bersaudara dengan usia responden saat ini 27 tahun, responden sudah rnenjalani 'profesinya sebagai seorang gigolo selarna 5 tahun sejak usia 22 tahun. Adapun alasan responden rnenjadi seorang gigolo karena adanya dorongan seks yang berlebihan dalarn diri, adanya faktor lingkungan, adanya faktor ekonorni. Hubungan responden dengan keluarga kurang harmonis, dirnana responden sering bertengkar dengan Ayah nya. Dan Responden tergolong ekonorni rnenengah ke bawah dimana Ayah responden bekerja sebagai tukang becak keliling lbu responden beketja sebagai tukang cuci baju keliling. Saat ni responden rnasih menikmati profesinya sebagai gigolo. Permasalahan yang sering di alami oleh gigolo adalah rsponden rnerniliki keinginan untuk hid up normal seperti individu lainnya yang tidak diatur dengan germo atau pun mucikari, tetapi responden tidak memiliki keinginan kuat untuk keluar dari profesi nya sebagai gigolo. Cara responden dalam rnenyelesaikan rnasalahnya dengan cara melakukan perilaku berulang kali dengan mengkonsumsi rninurnan keras, rnenggunakan Narkoba dengan jenis ganja, sabu-sabu, dan rnorfin bersama ternan-ternan responden. Dengan kesimpulan bahwa responden rnenyelesaikan masalahnya tidak dengan menggunakan Problem focused coping dan Emotion focused copingen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.subjectGigoloen_US
dc.subjectSingle One Case Studyen_US
dc.titleCoping Stres Pada Gigoloen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:SP - Psychology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
108600259_file1.pdfCover267.43 kBAdobe PDFView/Open
108600259_file2.pdfIntroduction690.23 kBAdobe PDFView/Open
108600259_file3.pdfAbstract147.02 kBAdobe PDFView/Open
108600259_file4.pdfChapter I228.32 kBAdobe PDFView/Open
108600259_file8.pdfReference444.16 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.