Analisis Saluran Dan Efisiensi Pemasaran Tandan Buah Segar Kelapa Sawit Rakyat Di Desa Parhundalian Jawadipar Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun

Abstract

Kelapa sawit tidak pernah lepas dari adanya sistem perdagangan atau pemasaran, dimana suatu produk mengalir dari petani atau produsen hingga sampai ke tangan konsumen akhir. Oleh sebab itu, pedagang perantara maupun pedagang besar bebas menetapkan harga sesuai dengan aktivitas sistem perdagangan yang dijalankan dan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Tujuan penelitian untuk mengetahui saluran pemasaran, marjin pemasaran dan farmer’s share, dan untuk mengetahui efisiensi pemasaran kelapa sawit rakyat di Desa Parhundalian Jawadipar Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode Disproportionate Stratified Random Sampling dengan menggunakan rumus Slovin. Sampel yang diambil sebanyak 31 yang terdiri atas 23 sampel petani kelapa sawit, 5 pedagang besar, dan 3 pabrik kelapa sawit (PKS). Sampel petani kelapa sawit rakyat yaitu petani yang memiliki luas lahan antara 1 – 10 Ha dan merupakan milik sendiri. Hasil penelitian memperlihatkan ada 2 (dua) pola saluran pemasaran kelapa sawit rakyat di Desa Parhundalian Jawadipar Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun yaitu saluran I terdiri dari petani langsung ke pabrik kelapa sawit (PKS), sedangkan saluran II terdiri dari petani ke pedagang besar sampai ke pabrik kelapa sawit (PKS). Marjin pemasaran kelapa sawit pada saluran I sebesar Rp 0/Kg lebih kecil daripada saluran II sebesar Rp 134/Kg dan farmer’s share pada saluran pemasaran I sebesar 100% dan saluran pemasaran II sebesar 94%. Nilai efisiensi saluran pemasaran I sebesar 8% lebih efisien daripada saluran II sebesar 9%. Palm oil is never separated from the existence of a trading or marketing system, where a product flows from farmers or producers to the hands of the final consumer. Therefore, intermediary traders and large traders are free to set prices according to the activities of the trading system that is carried out and aims to make a profit. The purpose of the study was to determine marketing channels, marketing margins and farmer's share, and to determine the marketing efficiency of smallholder oil palm in Parhundalian Jawadipar Village, Hatonduhan District, Simalungun Regency. The sampling method is carried out by the Disproportionate Stratified Random Sampling method using the Slovin formula. The samples taken were 31 consisting of 23 samples of oil palm farmers, 5 large traders, and 3 mills. The sample of smallholders is smallholders who have a land area between 1-10 ha and are their own. The results showed that there were 2 (two) patterns of smallholder oil palm marketing channels in ParhundalianJawadipar Village, Hatonduhan District, Simalungun Regency, namely channel I consisting of farmers directly to the palm oil mill (PKS), while channel II consisted of farmers to wholesalers to palm oil mills (PKS). The palm oil marketing margin on channel I of Rp 0/Kg is smaller than that of channel II of Rp 134/Kg and farmer's share in marketing channel I of 100% and marketing channel II of 94%. The efficiency value of marketing channel I is 8% more efficient than channel II by 9%.