Penerapan Algoritma Fuzzy Mamdani untuk Menentukan Kualitas Udara di Kota Medan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab masalah mengenai tidak adanya sistem monitoring kualitas udara dalam skala waktu, sehingga dilakukan penerapan algoritma Fuzzy Mamdani dalam menentukan kualitas udara di Kota Medan agar diketahui bahwa informasi kualitas udara di Kota Medan tergolong sangat sehat, sehat, tidak sehat, sangat tidak sehat atau berbahaya dalam skala waktu dini hari, pagi, siang, sore, dan malam. Masalah difokuskan pada analisis data perangkat IoT untuk menentukan kualitas udara di Kota Medan. Penelitian ini menggunakan data primer, yang ditangkap melalui melalui 3 perangkat IoT yang terletak di jalan Sei Deli, Tembung dan KIM dan dianalisis menggunakan algoritma Fuzzy Mamdani. Kajian ini menyimpulkan bahwa Berdasarkan dari hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa metode fuzzy mamdani dapat diterapkan pada sistem informasi kualitas udara di Kota medan pada 3 perangkat yang terletak di 3 lokasi dan jumlah data polusi yang diuji sebanyak “249.364” dengan sekala waktu dini hari, pagi, siang, sore dan malam. Metode fuzzy mamdani mendapatkan hasil dari jumlah data yang diolah dengan jumlah rata-rata perangkat 1 bernilai 64,72 (Sedang), perangkat 2 bernilai 97,90 (Sedang), dan perangkat 3 bernilai 77,38 (Sedang). Sehingga pengujian dengan metode analisis fuzzy mamdani memproleh hasil dengan keseluruhan nilai rata-rata tergolong “Sedang”. This research aims to answer the problem regarding the absence of an air quality monitoring system on a time scale so that the Fuzzy Mamdani algorithm is implemented in determining air quality in Medan City. Air quality information in Medan City is classified as very healthy, healthy, unhealthy, very unhealthy, or dangerous on time scales of early morning, morning, afternoon, evening, and night. The problem is focused on analyzing IoT device data to determine air quality in Medan City. This study uses primary data captured through three IoT devices on Jalan Sei Deli, Tembung, and KIM and analyzed using the Fuzzy Mamdani algorithm. This study concludes based on the results and discussion. It can be concluded that the fuzzy Mamdani method can be applied to an air quality information system in the city of Medan on three devices located in three locations, and the total pollution data tested was "249,364" with an early morning time scale, morning, afternoon, evening, and night. The Mamdani fuzzy method gets results from the amount of data processed, with an average of device one worth 64.72 (medium), device two worth 97.90 (medium), and device three worth 77.38 (medium). So testing with the fuzzy Mamdani analysis method obtained results with an overall average value classified as "moderate".