Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau dari Intelegensi, Usia dan Jenis Kelamin

Abstract

Pada dasamya penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari intelegensi, usia, dan jenis kelaminn pada karyawan PT. Samudera Indonesia Medan. Dengan asumsi bahwa karyawan yang memiliki intelegensi yang tinggi maka akan lebih baik dalam kemampuan pemecahan masalah dibandingkan karyawan yang memiliki intelegensi rendah. Karyawan yang berusia lebih tua memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik dibandingkan karyawan yang usianya lebih muda. Karyawan pria lebih baik dalam kemampuan pemecahan masalah dibandingkan karyawan wanita. Penelitian ini disusun berdasarkan metode skala Likert dengan menggunakan Skala kemampuan pemecahan masalah disusun dari Menurut Monica (1998), meajelaskan langkah-langkah dalam memecahkan masalah, yaitu: Pengenalan masalah, Definisi masalah, Pilihan tindakan, Pelaksanaan dan evaluasi Berdasarkan analisis data, maka diperoleh hasil sebagai berikut : 1) Hasil ini diketahui dengan melihat nilai atau koefisien perbedaan Anava Fx1 = 12.368 dengan p = 0. 000, < 0,010. Berdasarkan basil ini berarti hipotesis yang diajukan yang berbunyi ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari usia diketahui tidak terdapat perbedaan dengan melihat nilai atau koefisien perbedaan Anava FX2 = 2.239 dengan p = 0. 122, > 0,010. Kemampuan pemecahan masalah antara laki-laki dan perempuan terdapat perbedaan. Hasil ini diketahui dengan melihat nilai atau koefisien perbedaan Anava fx3= 4.416 dengan p = 0. 043, < 0,050. 2) Intelegensi dari penelitian ini diketahui memberikan pengaruh sebesar 20% terhadap Kemampuan pemecahan masalah karyawan, U sia dari penelitian ini diketahui tidak memberikan pengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah karyawan, dan Jenis Kelamin dari penelitian ini diketahui memberikan pengaruh sebesar 80% terhadap kemampuan pemecahan masalah karyawan. Basically this study aims to see differences in ability problem solving in terms of intelligence, age, and gender in PT employees Indonesian Ocean Medan. Assuming that employees who have high intelligence then will be better in ability problem solving than employees who have low intelligence. Older employees have better problem solving abilities better than younger employees. Male employees are better in problem-solving abilities compared to female employees. This study was prepared based on the Likert scale method using The problem-solving ability scale was compiled from According to Monica (1998), explain the steps in solving the problem, namely: Introduction problem, problem definition, choice of action, implementation and evaluation Based on data analysis, the following results are obtained: 1) Results this is known by looking at the value or coefficient of the difference in Anava Fx1 = 12,368 with p = 0.000, < 0.010. Based on this result means the proposed hypothesis which reads there are differences in problem-solving abilities in terms of age it is known that there is no difference by looking at the value or coefficient of difference Anava FX2 = 2.239 with p = 0.122, > 0.010. Problem solving skill between men and women there is a difference. This result is known by see the value or coefficient of difference of Anava fx3 = 4.416 with p = 0.043, < 0.050. 2) Intelligence from this study is known to have an effect of 20% of employee problem solving ability, Age of this study known to have no effect on problem-solving abilities employees, and Gender from this study are known to have an influence by 80% of employee problem solving abilities.