Strategi Pengembangan Usaha Tani Kopi Arabika (Studi Kasus : Desa Tanjung Beringin Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi)

Abstract

Desa Tanjung Beringin mempunyai potensi yang besar untuk pengembangan komoditas kopi Arabika namun petani kopi masih menghadapi kendala seperti keterbatasan modal, kurangnya pengetahuan dalam praktik budidaya kopi yang baik, harga kopi yang fluktuatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada pengembangan usaha tani Arabika di Desa Tanjung Beringin dan menentukan alternatif strategi pengembangan usahatani kopi Arabika di Desa Tanjung Beringin. Dengan metode analisis deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua petani kopi arabika yang ada di desa tersebut sebanyak 480 petani. Sampel yang di ambil 15% dari jumlah populasi yaitu 72 orang responden yang di tentukan secara sengaja (Purposif sampling). Teknik analisis data menggunakan data analisis EFAS, IFAS, dan analisis SWOT. Hasil penelitian, strategi pengembangan yang dapat diterapkan dalam usahatani kopi arabika di desa Tanjung Beringin adalah memanfaatkan topografi yang sesuai dengan pertumbuhan kopi arabika untuk mencukupi kebutuhan permintaan kopi arabika yang sangat tinggi, memperdayakan kepemilikan lahan sendiri dan luas lahan yang memadai untuk pemanfaatan bantuan bibit kopi arabika dari pemerintah, memanfaatkan keunggulan kopi arabika dengan cita rasa yang unik seperti rasa asam sehingga menimbulkan peluang untuk pasar domestik maupun luar negeri, memanfaatkan infrastruktur yang memadai. Tanjung Beringin Village has great potential for the development of Arabica coffee commodities but coffee farmers still face obstacles such as limited capital, lack of knowledge in good coffee cultivation practices, fluctuating coffee prices. This study aims to determine the strengths, weaknesses, opportunities and threats in the development of Arabica farming in Tanjung Beringin Village and to determine alternative strategies for developing Arabica coffee farming in Tanjung Beringin Village. With descriptive analysis method, data collection techniques are carried out by means of observation, interviews, and questionnaires. The population in this study were all Arabica coffee farmers in the village of 480 farmers. The sample taken was 15% of the total population, namely 72 respondents who were determined intentionally (purposive sampling). Data analysis techniques using EFAS, IFAS, and SWOT analysis data. The results of the research, the development strategy that can be applied in Arabica coffee farming in Tanjung Beringin village is to utilize the topography that is in accordance with the growth of Arabica coffee to meet the very high demand for Arabica coffee, empower own land ownership and sufficient land area to utilize Arabica coffee seed assistance. from the government, taking advantage of the superiority of Arabica coffee with a unique taste such as sour taste, thus creating opportunities for domestic and foreign markets, utilizing adequate infrastructure.