Penyelesaian Pemalsuan Pita Cukai Pada Rokok Ditinjau Dari Undang-Undang No.11 Tahun 1995 Tentang Cukai ( Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Medan)

Abstract

Pembahasan skripsi ini akan dilakukan adalah sekitar penyelesaian pemalsuan pita cukai pada rokok ditinjau dari Undang-Undang No. II Tahun 1995 tentang Cukai, baik itu mulai proses penangkapan, penyidikan, akibat hukum yang ditimbulkan serta jalan keluar permasalahan akan tidak terjadi pemalsuan pita cukai rokok lagi, karena secara dilematis pemalsuan pita cukai rokok memberikan engaruh terhadap pemupukan pendapatan negara, dan para perokok. Bagi negara dengan adanya pemalsuan pita cukai rokok tersebut maka berarti ada pendapatan negara yang hilang. Sedangkan bagi konsumen atau perokok maka kualitas dari produk yang dilengkapi dengan pita cukai palsu tentunya rendah, sehingga konsumen dirugikan, karena mendapatkan produk rokok memakai pita cukai palsu dengan harga yang sama dengan produk rokok memakai pita cukai asli. The discussion of this thesis will be carried out is about completion falsification of excise stamps on cigarettes in terms of Law no. II Year 1995 regarding excise, whether it starts with the process of arrest, investigation, legal consequences caused and the solution to the problem will not occur falsification of excise stamps cigarettes again, because in a dilemma the forgery of cigarette excise stamps gives influence on the fertilization of state income, and smokers. For the country with the forgery of cigarette excise stamps, it means there is income lost country. As for consumers or smokers, the quality of products equipped with fake excise duty stamps are of course low, so consumers are harmed, because they get cigarette products using fake excise stamps at the same price as cigarette products using original excise stamps.