Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/20782
Title: Analisis Program BBM 1 Harga PT Pertamina (Persero) di Kabupaten Nias Selatan
Other Titles: Program Analysis "BBM 1 Harga" PT Pertamina (Persero) at South Nias Regency
Authors: Sari, Rini Kartika Maya
metadata.dc.contributor.advisor: Harahap, R. Hamdani
Warjio
Keywords: analisis kebijakan;metode SWOT;program BBM 1 harga;policy analysis;SWOT methods;program BBM 1 harga
Issue Date: 2020
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;181801008
Abstract: Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang berada di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T), pemerintah mengeluarkan Program BBM 1 Harga. Sebelum adanya program BBM 1 Harga, BBM yang dijual pada wilayah 3 T bervariasi mulai dari Rp.10.000/liter sampai dengan Rp.15.000/liter. Program ini merupakan penugasan langsung dari Pemerintah ke BPH Migas, untuk selanjutnya dilaksanakan oleh BUMN PT Pertamina MOR I. Kabupaten Nias Selatan merupakan salah satu target Program BBM 1 Harga pada tahun 2017. Sebanyak 4 (empat) SPBU telah beroperasional untuk menyalurkan BBM Premium dan Solar kepada masyarakat yang berada di Kecamatan Lahusa, Lolowa'u, Pulau-pulau Batu Tello dan Kecamatan Hibala. Program ini disambut sangat baik oleh masyarakat setempat, dimana selama ini masyarakat belum merasakan dampak dari pemberlakuan subsidi pemerintah. Namun, tentu saja pemberlakuan Program ini memiliki tantangan, peluang dan kelemahan . .Tenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif Data dikumpulkan dalam penelitian ini dengan menggunakan tekhnik observasi, wawancara, focused group discussion serta dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan pengumpulan data, analisis data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dengan menggunakan analisis berdasarkan Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats. Dari hasil nenelitian danat di simnulkan hahwa Prmrram BBM 1 Rama meni m1k atkan .._ ]._ .._ _. .._, ._, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Selain itu program ini tidak akan menjadi beban bagi APBN karena murni dilaksanakan oleh PT Pertamina (Persero ). Namun, dibalik itu terdapat kelemahan dalam Program BBM 1 Harga diantaranya adalah belum didukung oleh sarana dan fasilitas lainnya seperti ketersediaan listrik dan jalur transportasi yang kurang bagus. Program ini bisa memberikan peluang bagus bagi Pertamina untuk mernbuka kios-kios LPG atau produk lainnya bagi Pertamina. Sementara tantangan program ini adalah pengecer yang masih beroperasi yang memungkinkan masyarakat yang berada jauh dari SPBU program tersebut belum merasakan secara menyeluruh harga Premium Rp. 6.500,- dan Solar Rp.5.500,-. Diharapkan kedepannya dalarn hal pemerataan pemhangunan diwilayah 3T, Pemerintah tidak hanya melihat dari ketersediaan BBM, tetapi juga perihal keersediaan sarana dan fasilitas yang memadai seperti ketersediaamn air bersih, listrik, jalur transportasi, armada transportasi, pelayanan kesehatan, pendidikan dan Iain sebagainya. To meet the amount offuel that needs by the people who are living in the "3T" (Tertinggal, Terluar dan Terdepan) areas, the government issues "Program BBM 1 Harga". Before this program launched by the government, fuels price was higher than the official price. The illegal retailer sold it from 10. 000 to 15. 000 Rupiah per litre. This program is a direct assignment from the Government to BPH Migas, to be subsequently carried out by BUMN PT Pertamina Marketing Operation Region in all units in Indonesia. South Nias Regency is one of the targets of the program in 2017. Four gas stations have been operating to distribute Benzene (Premium) and Diesel (Solar) called "Bahan Bakar Minyak (BB.M) to the people of Lahusa, Lolowa'u, Tello Islands and Hibala District. This program has been very well received by the local community, so far the community has not felt the impact of the government subsidies. How ever, of course the implementation of this program has challenges, opportunities and weaknesses. This type of research uses descriptive qualitative methods. Data was collected in this study using observation techniques, interviews, Focused Group Discussions (FGD) and documentations study. Data analysis is performed by collecting data, analyzing data, presenting data and drawing conclusions using SWOT Methods. 1'_,rom the results of the study it can be concluded that the "Program BBM 1 Harga" increases public confidence in the government. In addition, this program will not be a burden on the state budget because it is purely carried out by PT Pertamina (Persero). However, behind that there are weaknesses in this Program. The Program is not yet supported by other facilities such as the availability of electricity and infeasible transportation links. This program can provide a good opportunity for Pertamina to open new LPG Stores or to promote Pertamina products. While the challenge of this program is that illegal retailers are still operating, which allows people who are far from gas stations to have yet to experience the overall price of the Premium 6. 500 Ripiah per litre and Solar 5.500 per litre. It is expected that in the future in terms of equitable development in the 3T areas, the Government not only seek at the availability of fuel, but also about the availability of adequate facilities such as the availability of clean water, electricity, transportation routes, transportation .fleets, health services, education and so forth.
Description: 89 Halaman
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/20782
Appears in Collections:MT - Master of Public Administration

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
181801008 - Rini Kartika Maya Sari - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography4.23 MBAdobe PDFView/Open
181801008 - Rini Kartika Maya Sari - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV3.17 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.