Identifikasi Sarana dan Prasarana Kabupaten Tapanuli Tengah

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana sarana dan prasarana yang tersedia telah memenuhi kriteria dalam suatu lingkup sebuah kabupaten yang maju di Kabupaten Tapanuli Tengah dan mengetahui sejauh mana daerah tersebut telah memiliki kelengkapan layaknya sebuah kawasan tempat tinggal, serta menemukan faktor-faktor yang paling mempengaruhi timbulnya kawasana kumuh di Kabupaten Tapanuli Tengah, Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah yang saat ini sedang menuju otonomi daerah tidak telepas dari masalah permukiman kumuh yang merupakan salah satu permasalahan setiap daerah yang tidak dapat dihindari karena perkembangannya .seiring dengan berjalannya waktu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Dimana teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode survey yaitu dokumentasi dan interview (wawancara). Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tapanuli Tengah dan Bappeda Tapanuli Tengah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daerah studi yang diamati 15.3 % adalah permukiman kumuh yakni pada pesisir laut sibolga. Hal ini ditunjukkan dengan ditemukannya kondisi rumah yang sebagaian besar tidak layak huni yakni 3.157 unit rumah tidak permanen dan 2.516 unit rumah darurat. Sarana dan prasarana yang dapat mendukung kehidupan masyarakat kurang memadai I kurang memenuhi kriteria untuk kehidupan sehari-hari. Selain itu, faktor ekonomi merupakan faktor lain yang menjadi alasan untuk memilih bermukim di kawasan kumuh, karena biaya sewa rumah di daerah tersebut lebih murah daripada daerah lain di Kabupaten Tapanuli Tengah atau di Kodya Sibolga. Bahkan untuk masyarakat daerah pantai, masyarakat mendirikan rumah di atas laut ataupun reklamasi pantai tanpa mengurus SIMB yang biayanya yang cukup mahal. The purpose of this research is to know how far availability of means and infrastructures have fulfilled criteria in a scope as a development regency in Tapanuli Tengah and to know how far the vile area had have completeness facility like a living area with the availability means and infrastuctures, dan to find the factors that very influenced appearing of vile area in Tapanuli Tengah Regency, Subdistrict of Pandan, Tapanuli Tengah while have been aiming to autonomy area now that can not be realesed from the vile area which one of the problem of every territory can't be realesed because of the development together with the time. Method was used in this research is descriptive analysis. Technique of collecting data were survey method include documentation and interview. Data was used in this research were primary and secndary data that was gotten from Central Committee of Statistic of Tapanuli Tengah Regency and Cenral Controller of Territory of Tapanuli Tengah. The result was showed that 15.3 % of the areas is vile area at the coastal area of Sibolga. It showed of finding most of houses condition have not been proper to occupy are 3.157 non-permanent houses and 2.516 temporary houses. Mean and infrastructures that should be a living support is unsatisfied or unfulfill the criteria for daily activities. Beside that economic factor is the other factor, was be a reason to choice for staying at vile area. Because of renting a house in that area cheapest than the other area in Tapanuli Tengah Regency or in Sibolga. Even for coast society, they built their house upon the sea or reclamation the beach without care of the license letter of build building that very expensive.