Evaluasi Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Bentuk Usaha Simpan Pinjam Bagi Kelompok Perempuan (Studi Kasus Desa Hilifarokha Lawa, Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan)

Abstract

Desa Hilifarokha Lawa salah satu desa yang memiliki angka kemiskinan tertinggi di Fanayama dan sudah melaksanakan Program simpan pinjam kelompok perempuan ini sebagai salah satu solusi pengentasan kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program pemberdayaan masyarakat dalam bentuk usaha simpan pinjam bagi kelompok perempuan di desa Hilifarokha Lawa , Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan dengan Teori evaluasi William N. Dunn. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara langsung dan dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian. Hasil penelitian berdasarkan 6 kriteria menurut Willian N Dunn (2018): Efektivitas, tercapainya tujuan berupa terciptanya kemandirian dari segi ekonomi bagi kaum perempuan. Efisiensi, upaya pemerintah desa dan kelompok simpan pinjam berupa pemanfaatan biaya dan fasilitas pelatihan program simpan pinjam sudah optimal. Namun, belum efektif dalam pelaksanaanya. Kecukupan, program ini sudah cukup untuk meningkatkan penghasilan kaum perempuan. Responsivitas, respon pemerintah yang cukup baik dan tingkat partisipasi masyarakat sangat tinggi untuk terlibat di dalam program. Ketepatan, sasaran program sudah tepat yaitu perempuan. Program ini sudah baik dengan tercapainya 5 dari 6 indikator evaluasi yang digunakan. Adapun yang menjadi penghambat pelaksanaan program yaitu minimnya peluang perputaran modal, pemenuhan kebutuhan konsumtif dan kredit macet. Evaluation of Community Empowerment Programs in the Form of Savings and Loans Businesses for Women's Groupswith William N. Dunn's evaluation theory. The research method is descriptive qualitative. Collecting data by observation, interviews and documentation. The results of the research are based on 6 criteria according to Willian N Dunn: Effectiveness, independence from an economic standpoint. Efficiency, utilization of costs and training facilities. Adequacy, increased income. Responsiveness, good response and high community participation. Accuracy, right on target, namely women. The inhibiting factors are the lack of opportunities for capital turnover, meeting consumptive needs and bad loans.