Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/21198
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisor--
dc.contributor.authorDarma, Bambang Surya-
dc.date.accessioned2023-09-22T02:32:14Z-
dc.date.available2023-09-22T02:32:14Z-
dc.date.issued2005-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/21198-
dc.description74 Halamanen_US
dc.description.abstractKehilangan pasca panen hasil perkebunan saat ini diperkirakan mencapai 30% sebagai akibat dari cara pengeringan yang kurang tepat. Untuk mengatasi masalah tersebut, beberapa jenis sistem pengering tenaga matahari sudah dikembangkan secara intensif yang diharapkan cocok untuk kondisi sosial dan ekonomi pedesaan. Sistem tersebut pada prinsipnya merupakan penyempumaan dari cara penjemuran, yaitu dengan menambah kolektor datar sistem aliran udara paksaan dan sumber panas tambahan dari tungku yang dapat digunakan pada saat cuaca kurang baik dan di malam hari. Hasil pengujian selama tahun 1986-1993 menunjukkan bahwa sistem tersebut secara teknis dapat dipakai untuk mengeringkan produk perkebunan seperti salah satunya coklat (kakao), pada kondisi cuaca indonesia. Proses pengeringan dapat dilakukan selama 3-4 hari. Kwalitas basil kering dari aspek kenampakan, bau, kebersihan dan aroma sangat baik. Hasil kering juga bebas dari bakteri. Sumber energi tambahan dari tungku hanya dioperasikan pada malam hari atau pada saat cuaca hujan dan berawan. Energi listrik untuk menghidupkan kipas penghembus relatif kecil dibandingkan dengan energi panas yang dihasilkan kolektor untuk penguapan air. Bahkan konsumsi energi listrik dapat dihemat sampai 50% dengan cara mengoperasikan kipas. Dikembangkan juga sistem kolektor yang dipasang di atas bangunan pabrik sehingga dapat berfungsi sekaligus seperti atap. The lost of the harvest time in plantation now a days is predicted reaching 30 % as the effect of inappropriate drying system. To overcome the problem, several kinds of drying system taken from the sun power have been developed greatly which is happed appropriate is to perfect the drying system, that is by adding the flat collector system of force air flow and additional heat sources from the stove which can be used in a bad weather and at night. The result of the test in 1986-1993 shows that technically, the system can applied to dry plantation product such as chocolate in Indonesian system. The drying process can be done in 3-4 days. The quality of the dried material of visible aspect, such as smell, clearance, and the aroma are good. The dried material is also free from bacterial. The additional power sources from the stove can be operated at night only or at the rainy and cloudy. Electrical power is used to switch on the fan is relatively small compared with heat power which is produced by the collector to water steam. Even consuming the electrical power can be minimized up to 50 % by the fan. The collector system witch is installed on the factory building is also developed so it can functions as a roof.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUNIVERSITAS MEDAN AREAen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;008130031-
dc.subjectalat pengering (solar colector)en_US
dc.subjectbiji coklat (kakao)en_US
dc.subjectkapasitas 50 kg/harien_US
dc.subjectdryer (solar collector)en_US
dc.subjectchocolate beans (cocoa)en_US
dc.subjectcapacity of 50 kg/dayen_US
dc.titleAlat Pengering (Solar Colector) untuk Biji Coklat (Kakao) dengan Kapasitas 50 Kg/Harien_US
dc.title.alternativeDryer (Solar Collector) for Chocolate Beans (Cocoa) with a Capacity of 50 Kg/Dayen_US
dc.typeSkripsi Sarjanaen_US
Appears in Collections:SP - Mechanical Engineering

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
008130031 - Bambang Surya Darma - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography3.36 MBAdobe PDFView/Open
008130031 - Bambang Surya Darma - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV1.37 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.