Evaluasi Kebijakan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Dalam Penanggulangan Kemiskinan Di Kelurahan Gedung Johor

Abstract

Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) merupakan bantuan pangan yang disalurkan secara non tunai dari pemerintah kepada Masyarakat tidak mampu dengan mekanisme penyaluran bantuan melalui kantor pos. Namun dalam pelaksanaannya BPNT masih menuai banyak permasalahan dan kendala. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program serta hambatan pada program BPNT di Kelurahan Gedung Johor. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan dari will. N. Dun yakni efektivitas, kecukupan, pemerataan, responsivitas, dan ketepatan.Hasil penelitian ini menemukan bahwa program tersebut dinilai belum optimal dan baik secara keseluruhan. Pada lima Indokator dalam pengujiannya terdapat tiga indicator yang tidak berjalan dengan optimal . Ketidak Efektifan dengan penyaluran yang tidak tepat waktu, selain itu pada aspek fokus kecukupan dinilai BPNT hanya dapat memberikan manfaat secara terbatas karena bantuan yang diterima tidak cukup hingga periode bantuan selanjutnya serta pemerataan bantuan menjadikan program tersebut tidak berjalan dengan baik. Hambatan dalam penyaluran bantuan pangan ini berada pada pemerintahnya peran pemerintah sangat besar dalam pemberian bantuan tersebut mulai dari, pengawasan, pemberian bahkan perekrutan penerima bantuan semua berada pada pihak pemerintah sehingga banyaknya tugas yang didapat sehingga terjadi beberapa ketidak efektifan dalam penyaluran bantuan pangan tersebut mulai dari pemerataan, kecukupan serta keefektifan penyaluran bantuan. Non-Cash Food Assistance (BPNT) is food assistance that is distributed non-cash from the government to underprivileged communities with the mechanism of distributing aid through the post office. In its implementation, there are still many obstacles. This study aims to evaluate the programs and obstacles to the BPNT program in Kelurahan Gedung Johor. The type of research in this research is descriptive qualitative. The theory used comes from William N. Dun namely effectiveness, adequacy, equity, responsiveness, and accuracy. The results of this study found that the program was considered not optimal and good overall. Of the five indicators tested, three indicators have not worked optimally. The ineffectiveness of distribution was not timely, Besides that on the aspect of adequacy focus it was assessed that it could only provide limited benefits because the assistance received was not sufficient until the next aid period and the distribution of aid was not going well. Obstacles in the distribution of food assistance lie with the government where the role of the government is very large in providing this assistance.