Implementasi Kebijakan Transportasi Publik Trans Metro Deli Dalam Menangani Kemacetan Kota Medan

Abstract

Masalah kemacetan sampai saat ini menjadi perhatian Pemerintah Kota Medan terus meningkatnya jumlah penduduk dan pengguna kendaraan pribadi. Pemerintah berusaha mengupayakan banyak program yang dapat mengatasi kemacetan, salah satunya dengan memberi subsidi pelayanan transportasi publik agar berkurangnya kendaraan pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana implementasi kebijakan Trans Metro Deli dan faktor-faktor penghambat. Penelitian ini menggunakan teori Van Horn dan Van Meter yang memiliki enam indikator. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana semua rumusan masalah dipecahkan melalui hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil observasi, wawancara, dokumentasi peneliti memperoleh hasil bahwa terdapat empat variabel yang terlaksana yaitu standar dan sasaran kebijakan, karakteristik pelaksana, komunikasi antar organisasi, disposisi dan dua variabel belum terlaksana dengan baik yaitu sumber daya yang terbagi dua yaitu manusia dan finansial (belum terimplementasi dengan baik) dan lingkungan sosial, ekonomi, politik. Terdapat dua faktor penghambat yaitu sumber daya finansial dalam fasilitas untuk memenuhi kebutuhan halte dan lingkungan sosial, ekonomi, politik untuk mendorong program ini. Congestion is a pressing issue for Medan City Government, with increasing residents and private vehicle users. To address this, the government is implementing the Trans Metro Deli policy, which has been criticized for its ineffectiveness. The study uses Van Horn and Van Metre's theory and qualitative methods to analyze policy implementation, identifying four variables: policy standards, targets, characteristics, communication, and dispositions, and two unimplemented variables: human and financial resources and the social, economic, and political environment.