Implementasi Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan dalam Pengelolaan Objek Wisata Tao Silalahi di Desa Silalahi Kabupaten Dairi

Abstract

Desa Silalahi merupakan Desa yang terletak di Kabupaten Dairi, Kecamatan Silalahi Sabungan tepatnya di pinggir Danau Toba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan dalam Pengelolaan Objek Wisata Tao Silalahi dengan menggunakan teori George Edward III yang di pengaruhi oleh 4 variabel dalam implementasi yaitu Komunikasi, Sumber daya, Disposisi dan Struktur birokrasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data Obersvasi, Wawancara dan Dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan di Objek Wisata Tao Silalahi belum terimplemetasi. Perekonoimian masyarakat yang ada di Desa tersebut, khususnya yang mengelola objek wisata Tao Silalahi dapat dikatakan mengalami perubahan dan berdampak positif bagi masyarakat yang ada di Desa tersebut karena dampak yang terjadi bukan hanya dirasakan oleh masyarakat yang memiliki usaha di sekitar Tao Silalahi tapi juga masyarakat yang mempunyai warung-warung kecil di desa itu dan para anak anak muda yang kerap melakukan atraksi budaya di Tao Silalahi. Silalahi Village is a village located in Dairi Regency, Silalahi Rompin District, on the edge of Lake Toba. This study aims to determine the Implementation of Law Number 10 of 2009 concerning Tourism in the Management of Tourism of Tao Silalahi by using George Edward III's theory, influenced by 4 variables in policy implementation. The method used in this research is descriptive qualitative method and data collection techniques are Observations, Interviews and Documentation. The results of the study show that the Implementation of Law Number 10 of 2009 concerning Tourism at the Tao Silalahi Tourism Object has not been implemented.