Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/21333
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorHartono, Budi-
dc.contributor.authorSimarmata, Riana Nopitasari-
dc.date.accessioned2023-10-03T04:39:27Z-
dc.date.available2023-10-03T04:39:27Z-
dc.date.issued2023-09-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/21333-
dc.description72 Halamanen_US
dc.description.abstractPelaksanaan penemuan kasus Tuberkulosis (TB) Paru yang merupakan salah satu masalah penyakit menular penyebab utama kematian yang rentan menyerang umur produktif 15-50 tahun belum tercapai, karena kurangnya komunikasi pemerintah dan masyarakat mengakibatkan kurangnya kesadaran masyarakat dengan bahaya penyakit TB Paru. Artikel ini bertujuan mengetahui implementasi dan faktor penghambat Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 dalam penanggulangan TB Paru di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. Menggunakan metode kualitatif sebagai analisis data. Kajian ini menyimpulkan bahwa Implementasi PerPres Nomor 67 Tahun 2021 di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan berjalan cukup baik. Perpres Nomor 67 Tahun 2021 sudah disosialisasikan di RSUD Dr. Pirngadi kepada dokter, perawat dan staff namun belum ada sosialisasi kepada masyarakat, tetapi jika pasien berobat mereka sudah memberikan arahan pengobatan TB Paru. Pihak RSUD Dr. Pirngadi mendukung kebijakan penanggulangan TB Paru dengan komitmen dan rasa tanggung jawab, sikap para pelaksana yang baik dalam menangani pasien serta penanggung jawaban pencatatan dan pelaporan yang berjalan dengan baik. Faktor penghambat yaitu kurangnya peran masyarakat dan pencapaian angka kesembuhan masih di bawah target nasional disebabkan kebanyakan pasien yang belum selesai pemeriksaan dan pengobatan sudah melakukan transfer pengobatan ke FasKes rujukan. Implementation of pulmonary tuberculosis (TB) case detection is one causes of infectious disease problems to attack the productive age of 15-50 years has’nt achieved, because the lack government and community communication resulting in a lack of public awareness dangers of tuberculosis. This article aims to know the implementation and inhibiting factors of Presidential Regulation Number 67 of 2021 in the implementation of TB at Dr. Pirngadi. Using qualitative methods as data analysis. This study concluded that Implementation of PerPres Number 67 of 2021 at Dr. Pirngadi is quite well. This requlation has been socialized in RSUD Dr. Pirngadi to staff but there has’nt outreach to the community, but if patients seek treatment they give directions for TB treatment. The lack of community participation and the achievement of the cure rate is still below the national target because most patients who havnt finished examination already transferred treatment to referral health facilities.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;198520070-
dc.subjectimplementasien_US
dc.subjectkebijakanen_US
dc.subjectpenanggulangan tuberkulosis paruen_US
dc.subjectimplementationen_US
dc.subjectpolicyen_US
dc.subjectcountermeasures of pulmonary tuberculosisen_US
dc.titleImplementasi Kebijakan Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 dalam Penanggulangan Tuberkulosis Paru di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Sumatera Utaraen_US
dc.title.alternativeImplementation of Regulatory Policies President Number 67 of 2021 in Controlling Pulmonary Tuberculosis in Dr. Hospital Pirngadi, Medan City, North Sumatraen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:SP - Public Administration

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
198520070 - Riana Nopitasari Simarmata Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography1.74 MBAdobe PDFView/Open
198520070 - Riana Nopitasari Simarmata Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV409.57 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.