Hubungan Antara Kecemasan Dengan Prokrastinasikaryawan Di Ptpn Ii Tanjung Morawa

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menguji apakah ada hubungan antara kecemasan dengan prokrastinasipada karyawan PTPN II Tanjung Morawa . bahwa prokrastinasi adalah kondisi dimana seorang karyawan yang memiliki perilaku prokrastinasi atau sering menunda-nunda pekerjaannya yang menunjukkan tingginya prokrastinasi dalam perilaku setiap karyawan, tinggi rendahnya prokrastinasi dapat dilihat dari skala yang disusun peneliti berdasarkan aspek – aspek menurut Ferrari, dkk (2003) adalah perceived time, intetion ation, emotioal distress, perceived ability, dan task avoidance.Pendekatan penelitian adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan seluruh karyawan bagian sumber daya manusia di PTPN II Tanjung Morawa yang berjumlah 54 orang, dengan teknik pengambilan sampel nonprobality sampling yaitu teknik total sampling. Pengambilan data digunakan dengan menggunakan skala kecemasan dan prokrastinasi. Berdasarkan hasil analisis data korelasi person product moment menunjukkan adanya hubungan positif antara kecemasan dengan prokrastinasi dimana rxy = 0,723 dengan p= 0,000 < 0,01. Peneliti ini membuktikan bahwa kecemasan berhubungan dengan prokrastinasi sebesar 52,3% hal ini didapat dari r2 = 0,523 berdasarkan hasil nilai rata-rata empirik dan hipotetik dapat disimpulkan bahwa kecemasan yang diterima tergolong tinggi dengan mean hipotetik 47,5 dan empirik 60,33 serta prokrastinasi yang dimiliki tergolong tinggi dengan mean hipotetik 42,5 dan mean empirik 52,13. Hal ini berarti hipotesis yang diajukan diterima This research aims to see and test whether there is a relationship between anxiety and procrastination in PTPN II Tanjung Morawa employees. that procrastination is a condition where an employee has procrastination behavior or often procrastinates his work which shows high levels of procrastination in the behavior of each employee. The level of procrastination can be seen from the scale compiled by researchers based on aspects according to Ferrari, et al (2003) namely perceived time , intetion ation, emotional distress, perceived ability, and task avoidance. The research approach is a quantitative approach with a correlation research type. The population in this study was all employees in the human resources department at PTPN II Tanjung Morawa, totaling 54 people, using a non-probability sampling technique, namely a total sampling technique. Data collection was carried out using anxiety and procrastination scales. Based on the results of person product moment correlation data analysis, it shows that there is a positive relationship between anxiety and procrastination where rxy = 0.723 with p = 0.000 < 0.01. This researcher proves that anxiety is related to procrastination by 52.3%. This is obtained from r2 = 0.523. Based on the results of the empirical and hypothetical average values, it can be concluded that the anxiety received is classified as high with a hypothetical mean of 47.5 and an empirical mean of 60.33 and procrastination. is classified as high with a hypothetical mean of 42.5 and an empirical mean of 52.13. This means that the proposed hypothesis is accepted