Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/21373
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorBatubara, Beby Masitho-
dc.contributor.advisorKurniaty, Evi Yunita-
dc.contributor.authorPrastika, Intan-
dc.date.accessioned2023-10-05T04:13:07Z-
dc.date.available2023-10-05T04:13:07Z-
dc.date.issued2023-09-19-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/21373-
dc.description85 Halamanen_US
dc.description.abstractMasyarakat dan lingkungan adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan perilaku dan tindakan masyarakat dalam kesehariannya akan berpengaruh terhadap kebersihan dan kualitas lingkungan. Tetapi fenomena dilapangan masih terdapat banyak masyarakat yang tidak ikut serta dalam melakukan kebijakan gotong royong yang telah pemerintah lakukan di Kelurahan Sei Kera Hilir II. Fakta lapangan yang ada mejadi dorongan penulis untuk mengangkat judul ini ke dalam sebuah penelitian guna untuk mengetahui Bagaimana peranan pemerintah kelurahan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program gotong royong di Kelurahan Sei Kera Hilir II dan Apa saja hambatan pemerintah kelurahan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program gotong royong di Kelurahan Sei Kera Hilir II. Penulis menggunakan teori peranan menurut Suhardono yaitu peranan sebagai mobilisator, peranan sebagai motivator, peranan sebagai regulator. Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi. Informan dalam penelitian ini ialah lurah, sekertaris lurah, kasi pemerintahan, kasi pembangunan dan masyarakat. Peran pemerintah lurah terhadap pelaksanaan kegiatan gotong royong sudah berjalan dengan baik dalam memberikan arahan serta motivasi untuk melaksanakan kegiatan gotong royong. Adapun faktor penghambat ialah tidak peduli karena sudah ada yang mewakilkan untuk bergotong royong. Society and the environment are something that cannot be separated from people's behavior and actions in their daily lives. In the field, there are still many people who do not participate in carrying out the mutual cooperation policy carried out by the Sei Kera Hilir II Village government. The author uses role theory according to Suhardono's role as a mover, role as a motivator, role as a regulator. This research is descriptive qualitative. Methods of data collection using interviews, observation, documentation. The inhibiting factor is that they don't care because there are already representatives who work together.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;198510037-
dc.subjectperananen_US
dc.subjectgotong royongen_US
dc.subjectkelurahanen_US
dc.subjectroleen_US
dc.subjectmutual cooperationen_US
dc.titlePeranan Pemerintah dalam Program Gotong Royong di Kelurahan Sei Kera Hilir II Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medanen_US
dc.title.alternativeThe Government's Role in the Mutual Cooperation Program in Sei Kera Hilir II Subdistrict, Medan Perjuangan District, Medan Cityen_US
dc.typeSkripsi Sarjanaen_US
Appears in Collections:SP - Government Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
198510037 - Intan Prastika - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography1.19 MBAdobe PDFView/Open
198510037 - Intan Prastika - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV433.53 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.