Peran Komunikasi Kelompok Anggota Komisioner dalam Putusan Hasil Sidang di Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara

Abstract

Informasi menjadi kebutuhan bagi setiap individu, setiap informasi yang diterima diharapakan merupakan informasi yang transparan yakni keterbukaan informasi harus nyata. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran komunikasi kelompok dalam putusan hasil sidang yang merupakan bagian dari keterbukaan informasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif. Peneliti menggunakan teori Strukturasional Giddens sebagai acuan dalam penelitian. Peneliti juga menentapkan tiga informan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan komunikasi kelompok berperan sebagai wadah dalam menjalin hubungan antar tiap anggota kelompok dan juga pihak terkait, sebagai media alternatif dalam pemecahan masalah dan sebagai media persuasi bagi komisioner, dengan hambatan komunikasi yakni hambatan perilaku. Information is a necessity for every individual, any information received is expected to be transparent information, namely information disclosure must be real. The purpose of this research is to find out the role of group communication in the decision of the trial results which is part of information disclosure. This research uses a descriptive qualitative method. Researchers used Giddena's Structural theory as a reference in the study. Researchers also determined three informants in this study. The results showed that group communication acts as a forum in establishing relationships between each group member and also related parties, as an alternative medium in problem solving and as a medium of persuasion for commissioners, with communication barriers namely behavioral barriers.