Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/21437
Title: Evaluasi Peraturan Daerah Kota Tanjung Balai No.15 Tahun 2004 Tentang Larangan Gelandangan Dan Pengemisan
Other Titles: Evaluation of Tanjung Balai City Regional Regulations No.15 of 2004 concerning the Prohibition of Homelessness and Begging
Authors: Sitorus, Ricco
metadata.dc.contributor.advisor: Batubara, Beby Masitho
Suharyanto, Agung
Keywords: evaluation;evaluasi;kebijakan;gelandangan;pengemis;policy;tramp
Issue Date: Jul-2023
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;188520111
Abstract: Gelandangan dan pengemis di kota Tanjung Balai merupakan masalah yang serius, karena menimbulkan gangguan kenyamanan masyarakat. Dinas Sosial dan Satuan Polisi Pamong Praja bekerjasama dalam mengatasi permasalahan tersebut melalui upaya penertiban, pembinaan dan pemulangan bagi gelandangan dan pengemis yang terjaring operasi razia. Sehingga tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi peraturan daerah kota Tanjung Balai Nomor 15 Tahun 2004 tentang larangan gelandangan dan pengemisan.Penelitian ini menggunakan teori William Dunn meliputi enam indikator yaitu efektivitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas dan ketepatan. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan dari segi efektivitas dan efisiensi masih adanya gelandangan dan pengemis walau adanya operasi penertiban yang dilakukan dari pemertintah kota Tanjung Balai.Dari kecukupan melihat dari segi masih membuat rasa kepuasan maupun tidak dari penerimaan suatu bantuan. Perataan dan responsivitas membuat ketidakpedulian bagi gelandangan dan pengemis dengan adanya peraturan tersebut. Dan untuk perataan belum memberikan dampak yang signifikan dalam perubahan sosial. Ada beberapa hambatan dalam proses larangan gelandangan dan pengemis ini ialah tidak adanya tempat rehabilitasi dan anggaran yang belum ada bagi gelandangan dan pengemis. Homeless and beggars in Tanjung Balai caused inconvenience to community. The research purpose to evaluate the regional regulation of Tanjung Balai Number 15 of 2004. This research used William Dunn's theory. The research used qualitative methods with a descriptive approach. The data collected used interviews, observation documentation and triangulation. The researching result in terms of the effectiveness and efficiency of the homeless and beggars despite the enforcement operations being carried out. From adequacy see satisfaction or not receive from help. There are obstacles found, namely the absence of a place for rehabilitation and a budget that does not yet exist.
Description: 86 Halaman
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/21437
Appears in Collections:SP - Public Administration

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
188520111 - Ricco Sitorus - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography2.21 MBAdobe PDFView/Open
188520111 - Ricco Sitorus - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV608.35 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.