Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Quarter Life Crisis pada Mahasiswa Psikologi Universitas Medan Area

Abstract

Quarterlife Crisis merupakan bentuk krisis emosional yang terjadi pada individu di usia 20-an tahun mencakup perasaan tak berdaya, terisolasi, ragu akan kemampuan diri sendiri dan takut akan kegagalan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kecerdasan emosi dengan quarter life crisis pada mahasiswa tingkat akhir. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan negatif antara kecerdasan emosi dengan quarter life crisis. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Psikologi Universitas Medan Area sebanyak 341 mahasiswa dan sampel yang didapat dari screening tes sebanyak 103 mahasiswa. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penyebaran skala kecerdasan emosi dengan quarter life crisis menggunakan skala Likert. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Product Moment. Berdasarkan perhitungan analisis r Product Moment dengan nilai koefisien (rxy) = -0, 507 dan koefisien (r2) = 0,257 dengan p= 0,000 > 0,05. Hasil ini menunjukkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat hubungan negatif antara kecerdasan emosi dengan quarter life crisis. Artinya semakin rendah kecerdasan emosional maka Quarter Life Crisis nya semakin tinggi pula. Hasil lain yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa kecerdasan emosi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Medan Area terindikasi rendah dengan nilai rata-rata empirik yang diperoleh yaitu 48,95 sedangkan quarter life crisis terindikasi tinggi dengan nilai empirik yang diperoleh 86,08. Hal ini dibuktikan melalui perhitungan koefisien determinan (r2)= 0,257 Quarter life Crisis is a form of emotional crisis that occurs in individuals in their 20s, including feelings of helplessness, isolation, doubt about one's own abilities and fear of failure. This research aims to see the relationship between emotional intelligence and quarter life crisis in final year students. The hypothesis proposed is that there is a negative relationship between emotional intelligence and quarter life crisis. The population in this study was 341 Psychology students at Medan Area University and the sample obtained from the screening test was 103 students. The method in this research uses quantitative methods. Distribution of the emotional intelligence scale with quarter life crisis using a Likert scale. The data analysis method used in this research is Product Moment Correlation. Based on the calculation of r Product Moment analysis with coefficient value (rxy) = -0.507 and coefficient (r2) = 0.257 with p= 0.000 > 0.05. These results show that the hypothesis proposed in this research is accepted, namely that there is a negative relationship between emotional intelligence and quarter life crisis. This means that the lower the emotional intelligence, the higher the Quarter Life Crisis. Another result obtained from this research is that the emotional intelligence of students at the Faculty of Psychology, Medan Area University is indicated to be low with the average empirical value obtained being 48.95, while the quarter life crisis is indicated to be high with the empirical value obtained at 86.08. This is proven by calculating the determinant coefficient (r2) = 0.257