Perbedaan Perilaku Agresif Remaja yang Berasal dari Keluarga Utuh dan Bercerai di SMA PAB 6 Helvetia

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan perilaku agresif antara remaja yang berasal dari keluarga bercerai dengan keluarga yang utuh. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur perilaku agresi adalah berupa kuesioner. Sampel yang diperoleh berjumlah 96 subyek yang berada di wilayah Medan Sumatera Utara. Masing-masing kelompok terbagi atas 48 subyek dari keluarga bercerai dan 48 subyek dari keluarga utuh.Teknik Pengambilan sampel menggunakan perposive sampling. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan skala perilaku agresif yang diukur dengan menggunakan bentuk skala Likert. Kemudian dengan bantuan SPSS versi 23, data diolah menggunakan Independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan perilaku agresif antara remaja yang berasal dari keluarga utuh dengan keluarga bercerai dengan melihat koefisien F = -2.494 dan p = 0.014 <0.05. Artinya ada perbedaan perilaku agresif remaja yang berasal dari keluarga utuh dan keluarga bercerai. Berdasarkan hasil ini berarti hipotesis yang diajukan diterima. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perilaku agresif remaja yang berasal dari keluarga bercerai lebih tinggi dibandingkan dengan perilaku agresif remaja yang berasal dari keluarga utuh. From several studies regarding aggressive behavior of adolescents growing up and being raised in divorced families and intact families. This study aims to determine whether there are differences in aggressive behavior between adolescents who come from divorced families and intact families. Measuring tool used to measure aggressive behavior is in the form of a questionnaire. The samples obtained amounted to 96 subjects in the Medan area of North Sumatra. Each group was divided into 48 subjects from divorced families and 48 subjects from intact families. The sampling technique used perposive sampling. This research method uses quantitative research methods. Data collection uses an aggressive behavior scale which is measured using a Likert scale. Then with the help of SPSS version 23, the data was processed using the Independent t-test. The results showed that there were differences in aggressive behavior between adolescents from intact families and divorced families by looking at the coefficient F = -2.494 and p = 0.014 <0.05. This means that there are differences in the aggressive behavior of adolescents who come from intact families and divorced families. Based on these results it means that the proposed hypothesis is accepted. These results indicate that the aggressive behavior of adolescents who come from divorced families is higher than the aggressive behavior of adolescents who come from intact families.