Hubungan Iklim Sekolah dan Perilaku Membolos pada Siswa Kelas VIII di SMP Kartika 1-2 Medan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan iklim sekolah dan perilaku membolos pada siswa kelas VIII di SMP Kartika 1-2 Medan Jumlah populasi adalah 99 siswa. Pemilihan sampel dalam penelitian dilakukan menggunakan teknik purposive sampling. Adapun uraian jumlah populasi dan sampel yang digunakan penulis adalah 49 orang siswa yang terdata melakukan kegiatan membolos. Skala yang disusun berdasarkan aspek-aspek perilaku membolos menurut Dorothy (dalam Ibrahim, 2015) adalah: Perilaku membolos yang bersumber dari diri sendiri, Perilaku membolos yang bersumber dari luar individu. skala yang disusun berdasarkan aspek-aspek dalam iklim sekolah yaitu: Menurut Sutisno (2013) aspek-aspek iklim sekolah yaitu: Interaksi peserta didik dengan guru, Proses belajar, Kondisi Sekolah. Berdasarkan hasil perhitungan analisis korelasi product moment, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan negatif antara Iklim sekolah dengan Perilaku membolos. Hasil ini dibuktikan dengan koefisien korelasi rxy = -0,505, dengan Signifikan p= 0,000< 0,05. Koefisien determinan (r2) dari hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah r2= 0,255. Ini menunjukkan bahwa Iklim sekolah berdistribusi sebesar 25,50% terhadap Perilaku membolos. Hal ini menunjukkan ada 74.50% faktor yang mempengaruhi perilaku membolos seperti: peraturan yang dirasa terlalu ketat bagi anak, kebijakan mengenai pembolosan yang tidak konsisten. menurunnya motivasi, hilangnya minat akademik siswa, kondisi ketinggalan pelajaran, orang tua tidak lengkap (tinggal ibu/ayah saja), orang tua tidak harmonis/sering bertengkar, latar belakang pendidikan orang tua, karakter orang tua yang tidak baik. This research aims to empirically test the correlation between school climate and truant behavior in class VIII students at SMP Kartika 1-2 Medan. The population is 99 students. Sample selection in the research was carried out using purposive sampling technique. The description of the population and sample size used by the author is 49 students who were recorded as having carried out truant activities. The scale compiled based on aspects of truant behavior according to Dorothy (in Ibrahim, 2015) is: Truancy behavior that originates from oneself, truant behavior that originates from outside the individual. The scale is structured based on aspects of school climate, namely: According to Sutisno (2013), aspects of school climate are: Interaction between students and teachers, learning process, school conditions. Based on the results of product moment correlation analysis calculations, it can be seen that there is a negative relationship between school climate and truancy behavior. This result is proven by the correlation coefficient rxy = -0.505, with significant p = 0.000 < 0.05. The determinant coefficient (r2) of the relationship between the independent variable and the dependent variable is r2= 0.255. This shows that the school climate has a distribution of 25.50% on truancy behavior. This shows that there are 74.50% factors that influence truant behavior, such as: rules that are felt to be too strict for children, inconsistent policies regarding truancy. decreased motivation, loss of students' academic interest, conditions of missing out on lessons, incomplete parents (only mother/father left), parents are not harmonious/frequently quarrel, parents' educational background, parents' bad character.