Peran Jurnalis Waspada.Id dalam Mengantisipasi Berita Hoax Di Facebook Untuk Mewujudkan Kepercayaan Publik

Abstract

Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Medan Area dalam perkembangan zaman saat ini semakin maraknya berita hoax yang beredar maka peran jurnalis berperan penting akan hal ini. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana peran jurnalis Waspada.id dalam mengantisipasi berita hoaxserta bagaimana hambatan yang dialami oleh jurnalis waspada.id dalam melakukan peliputan. Teori yang digunakan adalah teori agenda setting, dimana media yang menciptakan kesadaran masyarakat dengan menekankan sebuah isu yang dianggappaling penting untuk dilihat, didengar, dibaca dan dipercaya di media massa. Metode penelitian yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran jurnalis Waspada.id dalam mempublikasikan sebuah berita tetap melakukan verifikasi beritadengan mencantumkan data- data yang akurat dalam sebuah berita yang dipublikasikan sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik menggunakan 5W+1H. Hambatan yang ditemukan di lapangan olehjurnalis Waspada.id adalah sulitnya mendapatkan data- data dari narasumber dan kurangnya pemahaman jurnalis terhadap berita yang ingin diliput. Today’s developments,growing news hoaxes circulating in social media journalists play important. It’s find out journalists acting alert Waspada.id anticipation hoax news well as plight alert journalist waspada.id for coverage. Theory used setting agenda theory, media which creates public consciousness emphasizing issue considered most important seen,heard,read believed media.Research method used qualitative descriptive research methods,conducting data collections through interviews, observation. Results study journalist waspada.id was responsible. Waspada.id publishing verifying news stating accurate data news publishing according tehical codes journalism 5W+1H. Only obstacle found field vigilant journalists difficulty of getting data from legitimate sources lack understanding journalists want to report.