Gambaran Kenakalan Remaja Siswa SMKS Yapim Mabar

Abstract

Artikle atau tulisan ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kenakalan remaja pada siswa dan siswi SMP YAPIM Mabar. Masalah difokuskan pada tindakan atau tingkah laku yang melanggar norma - norma anak muda berusia 16 - 18 tahun baik yang dapat merugikan terhadap diri sendiri maupun orang lain. Tindakan ini disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan bentuk penyimpangan perilaku. Tindakan ini disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan bentuk perilaku menyimpang. Guna mendekati masalah ini dipergunakan acuan teori dari Jensen. Data - data dikumpulkan melalui penyebaran kuisioner kepada responden kelas X - XII yang telah diacak untuk dijadikan sampel, dan dianalisis secara kuantitatif. Kajian ini menyimpulkan bahwa perilaku menyimpang di sekolah sebesar 51% dan hasil analisis dari deskriptif perilaku penyimpangan terhadap 3 aspek menunjukkan bahwa aspek perilaku menyimpang di lingkungan sekolah memiliki kategori tinggi sebesar 51%. This article or paper aims to determine the description of juvenile delinquency in students and students of YAPIM Mabar Junior High School. The problem is focused on actions or behaviors that violate the norms of young people aged 16-18 years, both of which can be detrimental to themselves and others. This action is caused by a form of social neglect, so they develop a form of behavioral deviation. This action is caused by a form of social neglect, so they develop a form of deviant behavior. In order to approach this problem, Jensen's theory was used. Data were collected through the distribution of questionnaires to respondents in classes XI - XII who had been randomized to be sampled, and analyzed quantitatively. This study concludes that deviant behavior in schools is 51% and the results of the analysis of descriptive behavior on 3 aspects show that aspects of deviant behavior in the school environment have a high category of 51%.