Evaluasi Pengelolaan Dana Desa Di Desa Durian Lingga Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat

Abstract

Evaluasi merupakan proses mengukur dan menilai terhadap suatu objek dengan menampilkan hubungan sebab akibat diantara faktor yang mempengaruhi objek tersebut. Dana desa tahun 2021 difokuskan untuk pembangunan infrastruktur, pembangunan infrastruktur yang sudah ada supaya dimanfaatkan secara maksimal baik. Namun belum adanya baliho yang terpasang di kantor Desa sehingga dana desa belum transparan. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana evaluasi pengelolaan dana di Desa Durian Lingga Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat, apa faktor penghambat dalam pengelolaan dana desa di Desa Durian Lingga Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teori William N Dunn yang terdiri dari efektivitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas, ketepatan. Jenis penelitian yang digunakan dengan metode kualitatif dimana semua rumusan masalah dipecahkan melalui hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Kajian ini menyimpulkan bahwa Dalam evaluasi pengelolaan dana desa di Desa Durian Lingga belum terlaksana dengan baik dilihat dengan efektivitas, efisiensi, dan responsivitas pemerintah desa yang masih kurang baik. Selain itu masih terdapat faktor penghambat dalam evaluasi pengelolaan dana desa yaitu mengenai keterlambatan anggaran,belum adanya baliho APBD tahun 2021 dan terjadi perubahan birokrasi. Evaluation is a process of measuring and assessing an object by displaying a causal relationship between the factors that influence the object. Village funds for 2021 are focused on infrastructure development. This study was analyzed using William N Dunn's theory which consists of effectiveness, efficiency, adequacy, alignment, responsiveness, accuracy. This type of research used qualitative methods where all the problem formulations were solved through interviews, observation and documentation. This study concludes that in evaluating the management of village funds in Durian Lingga Village, namely regarding budget delays, the absence of billboards for the 2021 APBD and bureaucratic changes.