Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/22008
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorDwiana, Ressi-
dc.contributor.advisorYolanda, Agnita-
dc.contributor.authorSitorus, Trisa Debora-
dc.date.accessioned2023-11-20T10:47:02Z-
dc.date.available2023-11-20T10:47:02Z-
dc.date.issued2023-06-25-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/22008-
dc.description76 Halamanen_US
dc.description.abstractFilm menjadi media massa yang digunakan sebagai sarana penyampaian pesan yang ceritanya merupakan hasil representasi dari realitas dalam masyarakat. Realitas yang sering terjadi di masyarakat salah satunya adalah kekerasan seksual. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tanda-tanda kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan kampus dalam film Penyalin Cahaya. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan menggunakan teori semiotika model John Fiske berdasarkan tiga level pengkodean televisi yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil temuan analisis dalam penelitian ini ditemukannya kekerasan seksual yang terjadi terhadap perempuan maupun laki-laki yang terekam secara visual, selain itu terdapat juga kekerasan verbal dan non verbal serta beberapa tanda yang berhubungan kekerasan seksual yang ada pada film Penyalin Cahaya. Kajian ini menyimpulkan bahwa pada level realitas terlihat tanda-tanda kekerasan dari aspek penampilan, gestur, suara, ekspresi, dan lingkungan, sedangkan pada level representasi tanda-tanda kekerasan yang terjadi terlihat pada aspek dialog, kamera, pencahayaan, dan musik, serta level ideologi terdapat unsur kekerasan (verbal, non verbal, seksual), unsur kelas sosial, dan budaya patriarki. Film function as a means of conveying messages whose stories are the result of representations of reality in society. One of the realities that often occur in society is sexual violence. This research is a descriptive qualitative using John Fiske's semiotic theory model with the aim of knowing the sign of sexual violence that occur in the campus environment in the film of Penyalin Cahaya. The findings and conclusions in this study found that sexual violence that occurrs visually based on three levels of television coding, namely the level of reality, the level of representation, and the level of ideology.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;178530077-
dc.subjectFilmen_US
dc.subjectKekerasan Seksualen_US
dc.subjectSemiotikaen_US
dc.titleRepresentasi Seksual Di Lingkungan Kampus dalam Film Penyalin Cahayaen_US
dc.title.alternativeSexual Representation in the Campus Environment in the Film Copying Lighten_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:SP - Communication Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
178530077 - Trisa Debora Sitorus - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV973.31 kBAdobe PDFView/Open Request a copy
178530077 - Trisa Debora Sitorus - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography1.12 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.