Analisis Kontribusi Usahatani Kemenyan (Styrax Spp) Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani (Studi Kasus : Desa Sipituhuta Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan)

Abstract

Penelitian ini menganalisis untuk mengetahui besarnya pendapatan yang diperoleh petani dan mengetahui besarnya Kontribusi usaha tani Kemenyan. Penelitian ini dilakukan di Desa Sipituhuta Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan. Penelitian ini dilakukan mulai dari survei, pengambilan data dilapangan. Pohon kemenyan adalah pohon penghasil getah kemenyan merupakan salah satu pohon asli Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif untuk mengolah data dan imformasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode survey dan wawancara, pengumpulan data diaambil dari data primer dan sekunder.Hasil penelitian tentang kontribusi usahatani kemenyan terhadap pendapatan rumah tangga petani menunjukkan bahwa sumber pendapatan rumah tangga petani berasal dari penanaman kemenyan, selain itu juga berasal dari pertanian lainnya dan non pertanian. Besar rata-rata kontribusi kemenyan yang diberikan selama satu tahun yaitu 77% atau Rp.132.582.682 .Disimpulkan bahwa usahatani kemenyan memiliki kontribusi yang besar terhadap pendapatan rumah tangga petani. Jadi Usahatani kemenyan ini sangat bagus untuk dikembangkan ke depannya. Pemanfaatan lahan yang optimal dengan tetap memperhatikan keseimbangan liungkungan akan dapat memberikan hasil yang optimal. This research analyzes to determine the amount of income earned by farmers and determine the contribution of Frankincense farming businesses. This research was conducted in Sipituhuta Village, Pollung District, Humbang Hasundutan Regency. This research was carried out starting from a survey, collecting data in the field. The Frankincense tree is a tree that produces incense resin and is one of the trees native to Indonesia. The method used is a descriptive quantitative method to process data and information. The data collection technique in this research was carried out using survey and interview methods, data collection was taken from primary and secondary data. The results of research on the contribution of incense farming to farmers' household income show that the source of income for farmers' households comes from planting incense, apart from that it also comes from other agricultural and non-agricultural. The average contribution of incense given during one year is 77% or Rp. 132,582,682. It was concluded that incense farming has a large contribution to the income of farmer households. So this incense farming business is very good for development in the future. Optimal land use while still paying attention to environmental balance will be able to provide optimal results.