Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/22175
Title: Analisis Peningkatan Jalan Menggunakan Perkerasan Kaku pada Jalan Umar Baki Kecamatan Binjai Utara
Other Titles: Analysis of Road Improvement Using Rigid Pavement on Jalan Umar Baki, North Binjai District
Authors: Pasaribu, Elisabet Natalia
metadata.dc.contributor.advisor: Hermansyah
Keywords: perkerasan jalan;hasil data lapangan;metode aashto;pavement;fields data result;aashto 1993 methods
Issue Date: 2-Aug-2023
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;218110030
Abstract: Ruas jalan umar baki binjai utara merupakan bagian dari sistem transportasi yang digunakan oleh masyarakat sebagai salah satu sarana infrastruktur yang sangat berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat yang berada di wilayah tersebut. Jalan Umar Baki ini merupakan jalan utama sebagai penghubung satu wilayah ke wilayah lain. Jika kita tinjau dilapangan para pembawa ekspedisi membawa barang lebih dari muatan (overload) yang telah ditentukan dan hal ini mengakibatkan jalan yang pada awalnya aspal menjadi rusak dan tidak layak lagi untuk digunakan. Pembangunan jalan ini merupakan rehabilitasi yang menggunakan perkerasan kaku. Perkerasan kaku adalah perkerasan yang menggunakan bahan ikat sehingga mempunyai tingkat kekakuan yang relative cukup tinggi. Penelitian ini dilakukan karena adanya beberapa hambatan perjalanan pengguna jalan seperti kerusakan jalan yang cukup tinggi seperti jalan yang berlubang. Hasil analisis perkerasan ini merupakan perbandingan antara hasil data dilapangan dan metode AASHTO 1993 hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah perkerasan kaku (rigid pavement) menggunakan beton semen bersambung tanpa tulangan tebal beton 30cm, tebal lapis pondasi bawah kurus (lean concrete) 10 cm, tebal base A 36 cm, lebar plat 2 x 3,5 m per lajur dengan panjang 5 m sambungan susut dipasang setiap jarak 5 m dengan diameter 32 mm panjang 45 mm dengan jarak dowel 30cm. Batang pengikat (tie bar) menggunakan besi ulir diameter 16 mm dan jarak 700 mm luas tulangan / meter jarak sambungan 19 mm dan panjang (tie bar) 80 cm. Berdasarkan metode AASHTO 1993 di dapatkan hasil tebal pelat beton 31,63 cm dengan menggunakan tebal lapis pondasi bawah kurus (lean concrete) 10 cm, tebal base A 36 cm. Dari hasil perhitungan maka dapat disimpulkan tebal pelat perkerasan rigid sebesar 31,63 cm menggunakan Metode AASHTO sedangkan hasil data dilapangan didapat tebal perkerasan 30 cm. Maka perbedaan dilapangan dan hasil perhitungan penelitian tidak berbeda jauh tebalnya dengan perbedaan tebal pelat sebesar 1,63 cm. The North Binjai Umar Baki road section is part of the transportation system used by the community as an infrastructure facility which has a big impact on improving the economy of the people in the area. Jalan Umar Baki is the main road connecting one area to another. If we look at the field, the expedition carriers carry more than the specified load (overload) and this results in the road, which was originally asphalt, becoming damaged and no longer suitable for use. The construction of this road is rehabilitation using rigid pavement. Rigid pavement is pavement that uses a binding material so that it has a relatively high level of stiffness. This research was carried out because there were several obstacles to road users' travel, such as quite high levels of road damage such as potholes. The results of this pavement analysis are a comparison between the results of field data and the AASHTO 1993 method. The results obtained in this research are rigid pavement using continuous cement concrete without reinforcement, concrete thickness of 30 cm, lean concrete thickness of 10 cm, thick base A 36 cm, plate width 2 x 3.5 m per lane with a length of 5 m shrinkage joints installed every 5 m distance with a diameter of 32 mm, a length of 45 mm with a dowel distance of 30 cm. The tie bars use threaded iron with a diameter of 16 mm and a distance of 700 mm, an area of reinforcement / meter, a connection distance of 19 mm and a length (tie bar) of 80 cm. Based on the AASHTO 1993 method, the result was a concrete slab thickness of 31.63 cm using a lean concrete layer thickness of 10 cm, base A thickness of 36 cm. From the results, it can be concluded that the thickness of the rigid pavement plate is 31,63 cm using the AASHTO method, while the results of the data ini field obtained a pavement thickness of 30 cm. So the difference in the field and the results of research is not much different in thickness with a difference in plate thickness of 1.63 cm.
Description: 75 Halaman
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/22175
Appears in Collections:SP - Civil Engineering

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
218110030 - Elisabet Natalia Pasaribu - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography2.03 MBAdobe PDFView/Open
218110030 - Elisabet Natalia Pasaribu - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV712.78 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.