Perbandingan Pendapatan Usahatani Jagung yang Menggunakan Mesin Perontok dan yang Tidak Menggunakan Mesin Perontok Jagung Studi Kasus: Desa Sidagal Parsorminan 1, Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbandingan pendapatan Usahatani jagung yang menggunakan mesin perontok dan yang tidak menggunakan mesin perontok jagung di desa Sidagal parsorminan1, Kecamatan pangaribuan Kab.Tapanuli Utara. Untuk pengambilan data dilakukan wawancara menggunakan kuesioner terhadap Petani jagung di lokasih penelitian. Pengambilan sampel di lakukan dengan sengaja (purposive) dengan kriteria yang pertama petani menggunakan mesin perontok dan petani yang tidak menggunakan mesin perontok. Jumlah responden yang ditetapkan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 orang dengan pembagian 15 orang petani yang menggunakan mesin perontok jagung dan 15 orang petani tidak menggunakan mesin perontok jagung Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei tahun 2023 hingga Juni tahun 2023 di Desa Sidagal Parsorminan 1 Kec. Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Total biaya petani yang tidak menggunakan mesin perontok jagung lebih besar dibandingkan dengan petani yang menggunakan mesin perontok jagung 2. Penerimaan usahatani jagung yang menggunakan mesin perontok lebih besar di bandingkan penerimaan usahatani jagung yang tidak menggunakan mesin perontok 3. Pendapatan usahatani jagung yang menggunakan mesin perontok lebih besar di bandingkan pendapatan usahatani jagung yang tidak menggunakan mesin perontok 4. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan usahatani jagung yang menggunakan mesin perontok jagung dengan usahatani yang tidak menggunakan mesin perontok. This research aims to determine the comparison of corn farming income that uses a threshing machine and that does not use a corn threshing machine in the village of Sidagal Parsorminan1, Pangaribuan District, North Tapanuli Regency. To collect data, interviews were conducted using a questionnaire with corn farmers at the research location. Sampling was carried out purposively with the first criteria being farmers using threshing machines and farmers not using threshing machines. The number of respondents determined as samples in this research was 30 people, divided into 15 farmers who used a corn thresher machine and 15 farmers who did not use a corn thresher machine. This research was conducted from May 2023 to June 2023 in Sidagal Parsorminan 1 Village, Kec. Pangaribuan, North Tapanuli Regency. The results of the research show that: 1. The total costs of farmers who do not use corn threshing machines are greater than those of farmers who use corn threshing machines. 2. Revenues from corn farms that use threshing machines are greater than revenues from corn farms that do not use threshing machines. 3. Income corn farming that uses a threshing machine is greater than the income of corn farming that does not use a threshing machine. 4. There is a significant difference between the income of corn farming that uses a corn threshing machine and farming that does not use a threshing machine.