Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Kopi Arabika di Desa Alahan Kae Kecamatan Ulu Pungkut Kabupaten Mandailing Natal

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya input, pendapatan usahatani kopi arabika serta layak atau tidaknya diusahakan secara finansial di desa Alahan Kae Kecamatan Ulu Pungkut Kabupaten Mandailing Natal. Metode analisis data yang digunakan dalam analisis kelayakan finansial usahatani, Pendapatan usahatan ditentukan dengan rumus, π= TR-TC. Untuk menganalisis kelayakan finansial dalam usahatani kopi arabika dapat dihitung dengan menggunakan Net B/C (Net Benefit Cost Ratio) untuk menghitung perbandingan antara selisih biaya manfaat yang positif dengan biaya manfaat yang negatif. Biaya usahatani kopi arabika Desa Alahan Kae, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara Rp. 15.489.455/tahun. Penerimaan rata-rata petani kopi arabika Desa Alahan Kae Kecamatan Ulu Pungkut Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp. 61.454.545,45/tahun. Pendapatan rata-rata petani kopi arabika Desa Alahan Kae Kecamatan Ulu Pungkut Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp. 45.965.090.91/tahun. Nilai R/C ratio dari usahatani kopi arabika di Desa Alahan Kae, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara adalah 3,91 dari hasil perbandingan total penerimaan dengan total biaya, sehingga R/C > 1 yang artinya setiap Rp 1, yang dikeluarkan sebagai biaya akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 3,91. Jadi usahatani Kopi Arabika dikatakan layak diusahakan.Net B/C dari usahatani kopi arabika di Desa Alahan Kae, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara adalah 2,91 sehingga usahatani kopi arabika ini layak dikembangkan. Nilai tersebut mengartikan bahwa seriap Rp. 1,00 investasi yang dikeluarkan oleh petani. This research aims to determine the amount of input costs, income from Arabica coffee farming and whether or not it is financially feasible in Alahan Kae village, Ulu Pungkut District, Mandailing Natal Regency. The data analysis method used in analyzing the financial feasibility of farming, farming income is determined by the formula, π= TR-TC. To analyze the financial feasibility of Arabica coffee farming, it can be calculated using Net B/C (Net Benefit Cost Ratio) to calculate the comparison between the difference between positive benefit costs and negative benefit costs. The cost of arabica coffee farming in Alahan Kae Village, Ulu Pungkut District, Mandailing Natal Regency, North Sumatra Province Rp. 15,489,455/year. The average income of Arabica coffee farmers in Alahan Kae Village, Ulu Pungkut District, Mandailing Natal Regency, North Sumatra Province is IDR. 61,454,545.45/year. The average income of Arabica coffee farmers in Alahan Kae Village, Ulu Pungkut District, Mandailing Natal Regency, North Sumatra Province is IDR. 45,965,090.91/year. The R/C ratio value of Arabica coffee farming in Alahan Kae Village, Ulu Pungkut District, Mandailing Natal Regency, North Sumatra Province is 3.91 from the comparison of total revenue with total costs, so that R/C > 1, which means for every IDR 1, incurred as costs will result in revenues of IDR 3.91. So Arabica coffee farming is said to be worth pursuing. Net B/C of Arabica coffee farming in Alahan Kae Village, Ulu Pungkut District, Mandailing Natal Regency, North Sumatra Province is 2.91 so this Arabica coffee farming is worth developing. This value means that every Rp. 1.1 investment incurred by the farmer.