Kajian Sistem Pemeliharaan Drainase Jalan di Perkotaan (Studi Kasus: Kota Matsum II Medan)

Abstract

Banjir telah menjadi persoalan yang cenderung berulang dan tidak pemah terselesaikan. Setiap hujan turun, air selalu melimpah ke badanjalan sehingga menggangu pengendara yang melintas, ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya banjir atau genangan. · - Jika ditinjau kebelakang akar permasalahan banjir di perkotaan berawal dari pertambahan penduduk yang sangat cepat atau bisa di atas rata-rata pertumbuhan nasional, akibat urbanisasi baik migrasi musiman maupun permanen dan rendahnya pemeliharaan drainase atau bahkan sama sekali tidak terpelihara. Dihitung dengan menggunakan data curah hujan dan persamaan Manning bahwa Kota Matsum mengalami banjir puncak sebesar 0,597 m3 /det untuk Jalan Megawati atau halat dan H.M.Jhoni, kemudian pada jalan Gedung Arca banjir puncak sebesar 0,298 m3/det danjalan A.R.Hakim sebesar 0,372 m3/det dan tidak melebihi Qada (Q lapangan). Hal ini menunjukkan bahwa drainase yang ada masih berfungsi tetapi perlu perawatan karena banjir terjadi disebabkan oleh sampah dn sedimen agar banjir dapat dicegah. Flood has been one of the problems tending to happen repeatedly. When the rainfall season come, the street were covered by water so that disturbed the riders crossing the street . Converned with the background of the problems the flood cuas caused by the adding population quikly. In the city, even could be more man the average, of national growth, urbanization ncluding seasional and permanent migration, and the Jagk of drainage maintenange, Counted by using rainfall data and formula Manning that Matsum city got overflow, 0,597 m3/s for street Megawati or Halat and H.M. Jhoni, and than for street Gedung area got overflow,0,298 m3 /s and street A.R.Hakim not got overflow 0,372 m3/s exeeded Qada (Q1apangan) it showed that the old drainage needed to be renovated based on the previous data so that the flood cipil be.