Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/22461
Title: Kantor Bupati Samosir di Pangururan (Tema : Arsitektir Venakular)
Other Titles: Samosir Regent's Office in Pangururan (Theme: Vernacular Architecture)
Authors: Silalahi, Tommi A.
metadata.dc.contributor.advisor: Suprayitno
Keywords: kantor bupati;arsitektir venakular;regent's office;vernacular architecture
Issue Date: Apr-2010
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;088140012
Abstract: Kabupaten Samosir yang mempunyai luas wilayah 1.444,25 km2 dengan penduduk pada tahun 2006 berjumlah 131.116 jiwa memiliki potensi daerah dan kemampuan ekonomi untuk mendukung peningkatan penyelenggaraan pemerintahan. Dengan luas wilayah seperti tersebut diatas dan tingginya laju pertumbuhan penduduk, maka sampai saat ini pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat belum sepenuhnya terjangkau. Kondisi demikian perlu diatasi . dengan memperpendek rentang kendali pemerintahan melalui pembentukan daerah otonomi baru. Hal itu sejalan dengan kebijakan nasional dalam rangka percepatan pembangunan, khususnya di Provinsi Sumatera Utara, dengan membentuk kabupaten Samosir. Dengan terbentuknya kabupaten Samosir sebagai daerah otonomi, pemerintah Provinsi Sumatera utara dan Kabupaten Toba Samosir berkewajiban membantu dan memfasilitasi terbentuknya kelembagaan DPR dan perangkat daerah yang efisien dan efektif sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, serta penyelesaian pengalihan aset daerah yang dilakukan dengan pendekatan musyawarah dalam semangat sating membantu untuk kepentingan kesejahteraan Rakyat Kabupaten Samosir. Regency Samosir having regional wide 1.444,25 km2 with the resident in the year 2006 amounting to 131.116 soul own the potency of economic ability and area to support the make-up of governance management. Regional broadly like the above and height of growth rate resident, hence to date execution of development and service to society not yet reached full. Condition that way require to be overcome by cutting short to span to conduct the governance of utonomous area forming newly. That matter in line with national policy in order to acceleration development, specially in Provinsi North Sumatera, with forming regency Samosir. With formed its regency Samosir as autonomous area, north government Provinsi Sumatra and Regency of Toba Samosir is obliged to assist and facility formed is institute ofDPR and effective and efficient area peripheral as according to requirement and ability, and also the solving of the transfer of area asset conducted with the deliberation approach in spirit of assisting each other for the sake of prosperity of People of Regency Samosir.
Description: 105 Halaman
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/22461
Appears in Collections:SP - Architecture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
088140012 - Tommi A. Silalahi Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography8.34 MBAdobe PDFView/Open
088140012 - Tommi A. Silalahi Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV2.85 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.