Injektor Burner dengan Bahan Bakar Oli Bekas

Abstract

Dalam membantu pekerjaan petani untuk mengeringkan hasil pertanian mereka maka penulis merancang suatu mesin pemanas yang dinamakan dengan injector burner. Mesin pemanas ini mempunyai alat pendukung yaitu : Injector Nozzle Dan pendukung lainnya : Pipa besi sepanjang 90 cm Plat-plat besi secukupnya Karena begitu mahalnya bahan bakar minyak dan langkanya bahan bakar minyak maka penulis menggunakan oli bekas sebagai bahan bakarnya. Cara kerja injector burner ialah minyak dari tangki minyak, masuk kedalam saringan minyak setelah itu masuk kepompa injeksi kemudian pompa injeksi dipompa oleh Nock As yang diputar oleh motor listrik. Kemudian menuju Nozzle, yang berguna sebagai pengabut bahan bakar. Mesin pemanas ini adalah mesin sederhana dan praktis karena dapat menghasilkan pembakaran selama 1 'h jam sebanyak I liter bahan bakar. Selama penggunaan mesin injector burner ini masih banyak kekurangan dalam kontruksinya. J adi pengujian dan percobaan secara terus-menerus untuk menghasilkan suatu produk yang semakin baik sangat diperlukan. In helping the work of the farmer to drain results of their agriculture then the writer drafted a heating machine that was named with injector burner. This heating machine had the supporting implement that is: Injector Nozzle And the other supporter : The iron Pipe along 90 cm Iron plates Because like that the cost of fuel oil and rare him fuel oil then the writer made use of second-hand oil as his fuel. The procedure injector burner he oil from the oil tank, entered in the oil filter after that entered kepompa the injection afterwards the injection pump was pumped by Nock USA that was turned by the electricity motor. Afterwards headed Nozzle, that was useful as the fuel sprayer. This heating machine was the simple and practical machine because of could produce the burning during I 1h the hour totalling 1 litre the fuel. For the use of the machine injector burner this still many lacks in his construction. So the testing and the trial continually to produce a product that increasingly good really was needed.