Hubungan antara Religiusitas dengan Penerimaan Diri pada Remaja di Madrasah Puteri Aisyiyah Wilayah Sumatera Utara

Abstract

Penelitian ini bertujuan menguji secara empmk hubungan antara re!igiusitas dengan penerimaan diri remaja dan mengetahui seberapa besar konstribusi atau sumbangan religiusitas terhadap penerimaan diri. Populasi dalam penelitian ini adalah santri-santri Madrasah Puteri Aisyiyah Wilayah Sumatera Utara sebanyak 50 orang yang terdiri dari kelas 7 dan 8, dan bertempat tingga! di dalam asrama. dengan sampel sebanyak 50 orang yang menggunakan total sampling dalam pengambilan sampel. Religiusitas dan penerimaan diri diperoleh dengan metode skala. Selanjutnya berdasarkan kajian teoritis yang ada di Bab II, maka diajukan hipotesis penelitian yang berbunyi ada hubungan terhadap religiusitas dengan penerimaan diri pada remaja, dengan asumsi semakin tinggi religiusitas maka semakin positif penerimaan diri, demikian pula sebaliknya semakin rendah r~ligiusitas maka semakin negatif penerimaan diri. ' Hubungan religiusitas terhadap penerimaan diri diuji dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Terdapat hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan penerimaan diri. Hasil ini dibuktikan dengan koefisien korelasi rxJ' = 0.381 ; p = 0.01 (p<0.05). adapun koefisien determinan (r2 )dari hubungan di atas adalah sebesar r2 = 0.145. ini artinya religiusitas memberi pengaruh sebesar 14.5% terhadap penerimaan diri. This study aimed to test empmk the relationship between re! hygiene with adolescent self-acceptance and knowing how much religiosity constricts or contributes to self-acceptance. The population in this study was Puteri Aisyiyah Madrasah centers in North Sumatra Region of 50 people consisting of grades 7 and 8, and living quarters! in the dormitory. with a sample of 50 people using total sampling in sampling. Religiosity and self-acceptance are obtained by the scale method. Further, based on the theoretical study in Chapter II, a research hypothesis was proposed that there is a relationship between religiosity and self-acceptance in adolescents, assuming that the higher the religiosity, the more positive self-acceptance, and on the contrary, the lower the legitimacy, the more negative self-acceptance. 'The relationship of religiosity to self-acceptance was tested using the product moment correlation technique. There is a significant relationship between religiosity and self-acceptance. This result is evidenced by the correlation coefficient RxJ' = 0.381; p = 0.01 (p&lt;0.05). The determinant coefficient (r2) of the above relationship is equal to r2 = 0.145. this means that religiosity has an influence of 14.5% on self-acceptance.