Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/22649
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorDarmayanti, Nefi-
dc.contributor.authorRahmawaty, Fitrie-
dc.date.accessioned2024-01-12T02:57:39Z-
dc.date.available2024-01-12T02:57:39Z-
dc.date.issued2006-10-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/22649-
dc.description53 Halamanen_US
dc.description.abstractPertumbuhan dan perkernbangan remaja secara umum adalah tingkatan perubahan dalam sikap dan perilaku yang dianggap cenderung memandang kehidupan yang diinginkan dan bukan sebagairnana adanya. Hal ini yang memicu perubahan dan perkembangan pola kematangan emosi dimana remaja lebih banyak berada diluar rumah bersama teman sebaya sebagai suatu kelornpok, maka dapatlah dimengerti bahwa pengaruh teman sebaya dapat merubah sikap, pembicaraan, dan perilaku lebih besar dari pada pengaruh keluarga. Demikian pula bila teman sebaya sebagai kelompok yang ingin menunjukkan jati dirinya dengan mencoba meminum minuman keras, obat- obatan terlarang atau merokok, maka remaja cenderung mengikutinya tanpa memperdulikan akibat yang mereka lakukan. Remaja pada usia rata - rata 15 - 18 tahun yang khususnya siswa SMA (Goleman, 2002) pada usia tersebut diharapkan sudah mampu mengendalikan emosi agar tidak terjerumus dalam hal - hal yang bertentangan dengan nilai - nilai sosial yang berlaku dimasyarakat. Secara fisik masa remaja dianggap suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi akibat tekanan sosial dan menghadapi kondisi baru. Adolescent growth and development in general is the level of change in attitudes and behavior which is considered to tend to view life as desired and not as it is. This is what triggers changes and development of patterns of emotional maturity where teenagers spend more time outside the home with their peers as a group, so it is understandable that the influence of peers can change attitudes, conversations and behavior to a greater extent than the influence of family. Likewise, if peers as a group want to show their identity by trying to drink alcohol, take illegal drugs or smoke, then teenagers tend to follow suit without caring about the consequences of what they do. Adolescents at an average age of 15 - 18 years, especially high school students (Goleman, 2002), at that age are expected to be able to control their emotions so as not to fall into things that are contrary to the social values that apply in society. Physically, adolescence is considered a time when emotional tension increases due to social pressure and facing new conditions.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;018600105-
dc.subjectattachment behavioren_US
dc.subjectkematangan emosien_US
dc.subjectremajaen_US
dc.subjectemotional maturityen_US
dc.subjectteenageren_US
dc.titleHubungan antara Attachment Behavior dengan Kematangan Emosi pada Remaja di SMA Negeri 3 Langsaen_US
dc.title.alternativeThe relationship between Attachment Behavior and Emotional Maturity in Adolescents at SMA Negeri 3 Langsaen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:SP - Psychology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
018600105 - Fitrie Rahmawaty Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography2.99 MBAdobe PDFView/Open
018600105 - Fitrie Rahmawaty Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV1.3 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.