Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/22773
Title: Analisis Pemasaran Jambu Biji Merah Di Desa Telaga Sari Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang
Other Titles: Marketing Analysis of Red Guava in Telaga Sari Village, Sunggal District, Deli Serdang Regency
Authors: Simatupang, Fridis Josua Benario
metadata.dc.contributor.advisor: Lubis, Zulkarnain
Nurcahyani, Marizha
Keywords: Acceptance;Income;Cost of depreciation;and the selling price of production;Penerimaan;Pendapatan;Biaya Penyusutan;dan Harga jual produksi
Issue Date: 15-Aug-2023
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;178220055
Abstract: Indonesia memiliki potensi yang besar dan sumberdaya alam yang melimpah untuk pengembangan produk pertanian, peternakan, dan perikanan. Sedangkan harga jambu biji merah di tingkat petani berkisar Rp. 3.000 sampai dengan Rp. 5.000, Karena itu tingginya produksi tidak mutlak memberikan hasil atau keuntungan tinggi tanpa disertai pemasaran yang baik dan efisien. Pemasaran Jambu biji membutuhkan satu konsep pemasaran agar mampu membuka saluran-saluran pemasaran yang efektif.Penelitian ini dilakukan secara purposive (sengaja) di Desa Telaga Sari Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Lokasi ini dipilih secara sengaja dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan lokasi sentral Jambu Biji di Kecamatan Sunggal. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari petani diketahui populasi petani sebanyak 25 petani jambu biji, 4 pedagang pengumpul, 4 pedagang pengecer, dan konsumen. Maka sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu 8 petani jambu biji merah, 2 pedagang pengumpul, 2 pedagang pengecer, dan 11 konsumen dengan jumlah 23 sampel.Petani→Pedagang pengumpul→Pedagang pengecer→Konsumen Pada saluran pemasaran Jambu Biji Merah yang dimana pertama memperlihatkan bahwa petani Jambu Biji Merah di daerah penelitian yang menjual hasil taninya kepada pedagang pengumpul lalu pedagang pengumpul menjual ke pedagang-pedagang pengecer dan selanjutnya pedagang pengecer menjual sampai ke konsumen. Petani →pedagang pengecer→konsumen Pada saluran pemasaran Jambu Biji Merah yang kedua memperlihatkan bahwa terdapat petani Jambu Biji Merah di daerah penelitian yang menjual Jambu Biji Merah kepada pedagang pengecer Jambu Biji Merah.1. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan mengenai analisis margin pemasaran dan efisiensi pemasaran Jambu Biji Merah di Desa Tegal Sari Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang dapat diambil kesimpulan sebagai berikut Saluran pemasaran Jambu Biji Merah di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang terdiri dari dua saluran, yaitu : a. Petani → pedagang pengumpul →pengecer → Konsumen (Saluran Pemasaran 1) b. Petani →Pedagang pengecer→ Konsumen (Saluran Pemasaran 2) 2. Berdasarkan perhitungan pada setiap saluran pemasaran nilai efisiensi pemasaran, pada saluran 1 dengan nilai efisiensi 15,15% sedangkan untuk nilai efisiensi pemasaran pada saluran 2 dengan nilai efisiensi 11,16%. Dapat disimpulkan bahwa pola pemasaran paling efisien terdapat pada pola saluran 2, dengan nilai efisiensi 11,16%. Indonesia has great potential and abundant natural resources for the development of agricultural, livestock and fishery products. While the price of red guava at the farm level is around Rp. 3,000 to Rp. 5,000. Therefore, high production does not necessarily result in high yields or profits without good and efficient marketing. Guava marketing requires a marketing concept to be able to open effective marketing channels. This research was conducted purposively in Telaga Sari Village, Sunggal District, Deli Serdang Regency, North Sumatra Province. This location was chosen deliberately with the consideration that this area is the central location of Guava in Sunggal District. Based on the information obtained from the farmers, it is known that the population of farmers is 25 guava farmers, 4 collectors, 4 retailers, and consumers. So the samples taken in this study were 8 red guava farmers, 2 collectors, 2 retailers, and 11 consumers with a total of 23 samples. Farmers → Collectors → Retailers → Consumers In the red guava marketing channel which first shows that Red Guava farmers in the study area who sell their agricultural products to collectors then collector traders sell to retailers and then retailers sell to consumers. Farmers → retailers → consumers In the second red guava marketing channel, it shows that there are red guava farmers in the study area who sell red guava to red guava retailers. Based on the results of the research and analysis that has been carried out regarding the analysis of marketing margins and marketing efficiency of red guava in Tegal Sari Village, Sunggal District, Deli Serdang Regency, the following conclusions can be drawn. The red guava marketing channel in Sunggal District, Deli Serdang Regency consists of two channels, namely: a. Farmers → collectors → retailers → Consumers (Marketing Channel 1) b. Farmers → Retailers → Consumers (Marketing Channel 2) 2. Based on calculations for each marketing channel, the value of marketing efficiency is in channel 1 with an efficiency value of 15.15% while for marketing efficiency value in channel 2 with an efficiency value of 11.16%. It can be concluded that the most efficient marketing pattern is in the channel 2 pattern, with an efficiency value of 11.16%.
Description: 76 Halaman
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/22773
Appears in Collections:SP - Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
178220055 - Fridis Josua Benario Simatupang - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV658.61 kBAdobe PDFView/Open Request a copy
178220055 - Fridis Josua Benario Simatupang - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography2.13 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.