Strategi Pengembangan Usaha Tani Jeruk Manis (Citrus X sinensis) di Desa Barung Kersap Kecamatan Munte Kabupaten Karo

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan usahatani jeruk manis serta untuk mengetahui strategi pengembangan usahatani jeruk manis di Desa Barung Kersap. Dalam penelitian ini, teknik analisis data menggunakan analisis SWOT dengan metode pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 4 faktor internal yang mempengaruhi kekuatan (Strength) yaitu Saprodi mudah didapat, Kualitas jeruk manis berkualitas, Pengalaman bertani jeruk manis sudah lama, Ketersediaan modal tersedia. Kelemahan (Weakness) ada 4 yaitu Tingkat pendidikan petani rendah, Pencatatan kegiatan usahatani tidak ada , Pengelolaan jeruk manis kurang optimal, Produksi jeruk manis rendah. Dari faktor eksternal terdapat ada 3 peluang (Opportunities) yaitu Potensi lahan yang cocok untuk bertani, Terjalinnya hubungan dengan stakeholder, Adanya dukungan kelompok tani, ada 3 ancaman (Threats) yaitu Perkembangan hama dan penyakit tanaman buah buah jeruk manis, Menurunnya daya beli karena situasi ekonomi dan Adanya iklim/cuaca yang tidak teratur. Untuk meningkatkan pengembangan usahatani jeruk manis di Desa Barung Kersap dapat dilakukan strategi Turn Around yakni : a) Meningkatkan produksi jeruk manis dengan mengoptimalkan penggunaan lahan (W4,O1), b) Melakukan pengelolaan buah jeruk yang baik dan benar dengan cara melakukan pembelajaran dalam kelompok tani (W3,O3), c) Melakukan pencatatan kegiatan usahatani untuk mengevaluasi hasil produksi dengan memanfaatkan dukungan kelompok tani (W2,O3), d) Menjalin hubungan dengan stakeholder untuk meningkatkan produksi jeruk manis (W4,O2). This study aims to determine the internal and external factors that influence the development of sweet orange farming and to determine the development strategy of sweet orange farming in Barung Kersap Village. In this study, data analysis techniques used SWOT analysis with a qualitative approach method. The results showed that there were 4 internal factors that influenced strength (Strength), namely production inputs that were easy to obtain, quality sweet orange quality, long experience of sweet orange farming, availability of capital available. There are 4 weaknesses, namely low level of education of farmers, no recording of farming activities, management of sweet oranges is less than optimal, production of sweet oranges is low. From external factors, there are 3 opportunities (Opportunities), namely the potential for land suitable for farming, Established relationships with stakeholders, the support of farmer groups, there are 3 threats (Threats), namely the development of pests and diseases of sweet orange fruit plants, decreased purchasing power due to the situation economy and the existence of irregular climate/weather. To increase the development of sweet orange farming in Barung Kersap Village, a Turn Around strategy can be implemented, namely: a) Increasing sweet orange production by optimizing land use (W4, O1), b) Carrying out good and correct management of orange fruit by conducting learning in farmer groups (W3, O3), c) Recording farming activities to evaluate production results by utilizing the support of farmer groups (W2, O3), d) Establishing relationships with stakeholders to increase sweet orange production (W4, O2)