Hubungan Budaya Perusahaan dengan Kinerja Karyawan pada Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Medan

Abstract

Salah satu faktor kinerja karyawan adalah budaya perusahaan (Wibowo, 2012). Menurut Riani (2011) Setiap perusahaan yang telah berdiri ten tun ya memiliki budaya. Budaya tersebut merupakan suatu ciri khas dari suatu perusahaan yang mencakup sekumpulan nilai kepercayaan yang membantu karyawan untuk mengetahui tindakan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Apabila intemalisasi budaya perusahaan menjadi budaya pribadi telah berhasil, maka pegawai akan merasa identik dengan instansinya, merasa menyatu dan tidak ada halanfan untuk mencapai kinerja yang optimal (Kotter dan Heskett, 1997). Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan budaya perusahaan dengan kinerja karyawan, dimana sebagai subjek dalam penelitian ini adalah para karyawan yang bekerja di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Medan dengan jumlah karyawan sebanyak 80 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Bentuk skala dalam penelitian ini menggunakan skala likert dan skala semantic differensial dengan koefisien reliabilitas budaya perusahaan 0, 977 dan kinerja karyawan 0,966. Analisa data menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan hasil perhitungan analisis data mengggunakan product moment diperoleh koefisien hubungan sebesar 0,449 ; p= 0,000 (p < 0,010) artinya ada hubungan positif yang signifikan antara budaya perusahaan dengan kinerja karyawan. Budaya perusahaan memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan Bank BTN sebesar 20,2%. Sedangkan 79,8% dipengaruhi faktor lain. Ada tiga tokoh yang memaparkan faktor-faktor lain tersebut secara berbeda, yaitu menurut Timple ( dalam Mangkunegara, 2010) faktor lainnya adalah faktor ekstemal dan internal, menurut Wibowo (2012) adalah pemyataan tentang maksud dan nilainilai, manajemen strategis, manajemen sumber daya manusia, pengembangan organisasi, konteks organisasi, desain kerja, fungsionalisasi, dan kerja sama, serta menurut Davis ( dalam Mangkunegara, 2010) adalah faktor kemampuan dan faktor motivasi. Variabel budaya perusahaan diketahui bahwa (Xe : 404,525 > Xe : 280,000) yang berarti budaya perusahaan pada subjek penelitian tergolong baik. Sedangkan variabel kinerja karyawan diketahui bahwa (xe : 339,662 > Xe : 262,500) yang berarti kinerja karyawan pada subjek penelitian tergolong baik. One factor in employee performance is company culture (Wibowo, 2012). According to Riani (2011), every company that has been established certainly has culture. This culture is a characteristic of a company includes a set of value beliefs that help employees to know what actions you can and cannot take. If The internalization of company culture into personal culture has been successful, then Employees will feel identified with their agency, feeling united and absent obstacles to achieving optimal performance (Kotter and Heskett, 1997). This research aims to look at the relationship between company culture with employee performance, where the subjects in this research are employees employees who work at PT. State Savings Bank (Persero) Tbk. Branch Medan with 80 employees. Method used in this research is a quantitative method. The sampling technique is total sampling. The scale form in this research uses a Likert scale and semantic differential scale with a corporate culture reliability coefficient of 0.977 and employee performance 0.966. Data analysis using product moment correlation. Based on the results of data analysis calculations using product moment The relationship coefficient obtained was 0.449; p= 0.000 (p < 0.010) means it exists significant positive relationship between company culture and performance employee. Company culture has an influence on employee performance Bank BTN of 20.2%. Meanwhile, 79.8% was influenced by other factors. There are three figures who explain these other factors differently, namely according to Timple (in Mangkunegara, 2010) other factors are external factors and internal, according to Wibowo (2012) is a statement about the intentions and values, strategic management, human resource management, development organization, organizational context, work design, functionalization, and collaboration, as well as according to Davis (in Mangkunegara, 2010) are ability factors and factors motivation. The corporate culture variable is known to be (Xe: 404.525 > Xe: 280,000) which means the company culture of the research subject is relatively good. Meanwhile, the employee performance variable is known to be (xe: 339.662 > Xe: 262,500) which means that employee performance in research subjects is classified as good.