Strategi Pemasaran UMKM Dodol Di Desa Bengkel Seteah Beroperasinya Jalan Tol Trans Sumatera Medan Tebing Tinggi (Studi Kasus : Desa Bengkel, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

Abstract

Pembangunan jalan tol sangat penting bagi perkembangan suatu daerah untuk mendorong penyaluran dan pengiriman barang dan manusia. Dodol merupakan makanan tradisional beberapa daerah di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada pemasaran dodol di Desa Bengkel setelah beroperasinya jalan tol trans Sumatera Medan-Tebing Tinggi dan untuk menentukan strategi pemasaran dodol di Desa Bengkel setelah beroperasinya jalan tol trans Sumatera Medan-Tebing Tinggi. Penelitain dilaksanakan pada Bulan Oktober 2022. Jumlah sampel sebanyak 55 pelaku usaha. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sensus, analisis data menggunakan analisis swot. Hasil penelitian menunjukan bahwa, kondisi UMKM dodol di Desa Bengkel Kecamatan Perbaungan mengalami penurunan yang drastis, pada saat sebelum keberadaan jalan tol jumlah kios sebanyak 86 sementara setelah keberadaan jalan tol jumlah kios sebanyak 55. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh UMKM dodol adalah dengan mempertahankan kualitas dodol, membuka cabang kios di rest area, menambah varian rasa, dan mengunakan promosi jasa iklan secara online. The construction of toll roads is very important for development to encourage the distribution of goods and people. Dodol is a traditional food in several regions in Indonesia. Dodol has become a regional characteristic of Indonesia, so the demand for it will continue. The purpose of this study to determine the strengths, weaknesses, opportunities and threats to dodol marketing in Bengkel Village after the operation of the Medan-Tebing Tinggi trans Sumatra toll road and to determine the marketing strategy of dodol in Bengkel Village after the operation of the Medan-Tebing Tinggi trans Sumatra toll road. Research was carried out in October 2022. The total sample was 55 business actors. The method used in this study is the census method, data analysis using swot analysis. The results showed that the condition of dodol SMEs in Bengkel Village, Perbaungan Sub-District experienced a drastic decline, before the existence of the toll road the number of stalls was 86 while after the existence of the toll road the number of stalls was 55. The marketing strategy carried out by dodol SMEs is to maintain quality dodol, opening a branch of a kiosk in