Analisis Inner Child dari Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak yang Mengalami Broken Home pada Fase Dewasa Awal

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan pada anak broken home usia dewasa awal,bertujuan untuk mengetahui faktor yang membentuk Inner Child, mengetahui ciri-ciri Inner Child pada responden, mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh Inner Child. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekatan fenomenologi. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 4 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Penyebab terjadinya broken home berbeda disetiap responden mulai dari perselingkuhan, ekonomi dan poligami. Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa responden I dan II mendapatkan pola asuh yang demokratis, respoden III mendapatkan pola asuh otoriter responden IV mendapatkan pola asuh neglectful. Kemudian responden I dan IV memiliki delapan ciri Inner Child, responden II memiliki lima ciri Inner Child dan responden III memiliki sepuluh ciri Inner Child. Responden ketiga dan keempat memiliki dua dampak Inner Child, kemudian responden pertama dan kedua memiliki 1 dampak Inner Child. Dari hasil diatas maka dapat dinyatakan bahwa responden ketiga memiliki Inner Child. This research is research conducted on broken home children in early adulthood, with the aim of finding out the factors that shape the Inner Child, knowing the characteristics of the Inner Child in respondents, knowing the impact caused by the Inner Child. This research uses a qualitative phenomenological approach. The number of respondents in this study was 4 people. Data collection techniques use interviews and observation. The causes of broken homes are different for each respondent, starting from infidelity, economics and polygamy. The results of the research explain that respondents I and II received a democratic parenting pattern, while respondent III received an authoritarian parenting pattern. Respondent IV received a neglectful parenting pattern. Then respondents I and IV have eight Inner Child characteristics, respondent II has five Inner Child characteristics and respondent III has ten Inner Child characteristics. The third and fourth respondents have two Inner Child impacts, then the first and second respondents have 1 Inner Child impact. From the results above, it can be stated that the third respondent has an Inner Child.