Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/23902
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSalqaura, Siti Alhamra-
dc.contributor.authorMatupang, Sabila-
dc.date.accessioned2024-05-08T05:02:36Z-
dc.date.available2024-05-08T05:02:36Z-
dc.date.issued2024-03-28-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/23902-
dc.description145 Halamanen_US
dc.description.abstractSDGs merupakan agenda bersama negara-negara anggota PBB yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan di sektor sosial, ekonomi, lingkungan, dan tata kelola pemerintahan. Menurut laporan Sustainable Development Report 2022, Indonesia saat ini telah mencapai 69,16% dari keseluruhan target SDGs, mengalami peningkatan dibandingkan dengan skornya pada tahun 2015 yang hanya mencapai 65,03%. Namun pada tahun 2022, Indonesia masih dikategorikan sebagai wilayah dengan tantangan signifikan atau diberi label 'merah' dalam penanggulangan isu-isu seperti kelaparan, kesehatan, keberlanjutan perkotaan, pelestarian ekosistem laut dan daratan, perdamaian, keadilan dan lembaga, serta kerjasama global. Label merah pada pembangunan berkelanjutan di Indonesia tidak sepenuhnya dikarenakan faktor pertumbuhan ekonomi dikarenakan Indonesia mengalami suatu peningkatan dari segi ekonomi akan tetapi label merah disebabkan dari isu kesetaraan gender dan diskriminasi gender hal ini dapat dilihat dari perbandingan gender antara perempuan dan laki-laki dalam kegiatan berwirausaha dimana kewirausahaan perempuan dianggap tidak memiliki peran yang besar khususnya dalam pembangunan berkelanjutan khususnya dalam sektor perekonomian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dari kewirausahaan perempuan dari generasi Y dan generasi Z dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan serta cara penanggapan perihal isu penyetaraan gender khususnya di Kota Medan dengan melihat aspek ekonomi, lingkungan, sikap, cara pengambilan keputusan serta karakteristik yang dimiliki. Melalui jenis penelitian kualitatif dan metodologi fenomologi dan etnografi pernyataan tersebut dibantah oleh narasumber karena narasumber tidak setuju karena menurut mereka perempuan tetap memiliki peran dan kontribusi terhadap perekonomian seperti stabilitas perekonomian pada usaha dan kontribusi melalui pembayaran pajak serta dalam kewirausahaan yang dibutuhkan ialaha keahlian leadership dan inovasi. SDGs is a joint agenda of UN member countries which aims to improve people's welfare through development in the social, economic, environmental and governance sectors. According to the 2022 Sustainable Development Report, Indonesia has now achieved 69.16% of the overall SDGs target, an increase compared to its score in 2015 which only reached 65.03%. However, in 2022, Indonesia will still be categorized as a region with significant challenges or labeled 'red' in dealing with issues such as hunger, health, urban sustainability, preserving marine and land ecosystems, peace, justice and institutions, and global cooperation. The red label on sustainable development in Indonesia is not entirely due to economic growth factors because Indonesia has experienced an increase in economic terms, but the red label is caused by issues of gender equality and gender discrimination. This can be seen from the gender comparison between women and men in entrepreneurial activities where Women's entrepreneurship is considered not to have a big role, especially in sustainable development, especially in the economic sector. This research aims to determine the role of women's entrepreneurship from generation Y and generation Z in sustainable economic development and how to respond to the issue of gender equality, especially in the city of Medan by looking at economic aspects, the environment, attitudes, decision making methods and their characteristics. Through this type of qualitative research and phenomological and ethnographic methodology, this statement was denied by the sources because the sources did not agree because according to them women still have a role and contribution to the economy, such as economic stability in business and contributions through paying taxes and in entrepreneurship, what is needed is leadership and innovation skills.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;208320046-
dc.subjectKesetaraan Genderen_US
dc.subjectKewirausahaan Perempuanen_US
dc.subjectPembangunan Berkelanjutan (SDGs)en_US
dc.subjectGender Equalityen_US
dc.subjectWomen’s Enterpreunershipen_US
dc.subjectSustainable Development (SDGsen_US
dc.titlePeran Kewirausahaan Perempuan Generasi Y dan Z dalam Pembangunan Berkelanjutan dan Kesejahteraan gender di Kota Medanen_US
dc.title.alternativeThe Entrepreneurial Role of Generation Y and Z Women in Sustainable Development and Gender Welfare in Medan Cityen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:SP - Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
208320046 - Sabila Matupang - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV831.14 kBAdobe PDFView/Open Request a copy
208320046 - Sabila Matupang - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography5.36 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.