Implementasi Kebijakan Pemerintah dalam Program Keluarga Berencana Vasektomi di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

Abstract

Tingginya angka kelahiran menjadi faktor utama terjadinya pertumbuhan penduduk. Permasalahan tersebut yang menjadi asal mula dikeluarkannya Program Keluarga Berencana (KB). Rendahnya tingkat keberhasilan KB pada wanita menjadi salah satu pemicu lahirnya program KB untuk pria atau yang lebih dikenal dengan KB Vasektomi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi kebijakan program KB Vasektomi di Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang beserta faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini berfokus pada teori implementasi kebijakan Edward III meliputi : komunikasi, SDM, Disposisi dan struktur birokrasi. Informan penelitian berjumlah 13 orang, teknik pengumpulan data terdiri dari : Observasi, Wawancara, dan Studi Dokumentasi sedangkan teknik analisis data yang di gunkan adalah model interatif Mileas dan Huberman (1999:16), analisis terdiri dari tiga kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data , penyajian data, penarikan kesimpulan /vertifikasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) Implementasi kebijakan pemerintah dalam program KB vasektomi di kecamatan percut sei tuan kabupaten deli Serdang belum optimal Hal ini dilihat dari upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagian dan sejahtera. Untuk mencapai tujun tersebut maka partisipasi pasangan suami istri sangat diharapkaan., Partisipasi wanita jauh lebih besar jumlahnya dari pada pria. randahnya partisipasi pria dalam mengikuti program keluarga berencana hampir merata di sluruh wilayah di Indonesia.(2) Faktor penghambat meliputi : indikator sumber daya alam berupa persepsi masyarakat, hal tersebut dilihat dari Penerimaan masyarakat terhadap program KB vasektomi beragam, dimana ada yang menerima dan ada yang menolak. Adapun hal yang menyebabkan masyarakat menerima program KB karena sumber pesan, jumlah anak, dorongan istri, kondisi ekonomi keluarga, serta kesadaran dalam diri sendiri. Sedangkan hal yang menyebabkan masyarakat menolak program keluarga berencana (KB). The high birth rate is the main factor in population growth. This problem was the origin of the Family Planning Program (KB). The low success rate of birth control in women is one of the triggers for birth control birth control program for men or better known as vasectomy birth control. This research aims to describe and analyze the implementation of family planning program policies Vasectomy in Percut Sei Tuan Deli Serdang Regency along with supporting factors and the barrier. This research is descriptive research with a qualitative approach. Study This study focuses on Edward III's policy implementation theory including: communication, human resources, Bureaucratic disposition and structure. There were 13 research informants, engineering Data collection consists of: Observations, Interviews, and Documentary Studies The data analysis technique used is the interactive model of Mileas and Huberman (1999:16), Analysis consists of three activities that occur simultaneously, namely: data reduction, presentation data, drawing conclusions / verification. The research results show that (1) Implementation of government policy in The vasectomy family planning program in Percut Sei Tuan sub-district, Deli Serdang district is not yet optimal This can be seen from efforts to increase awareness and community participation through maturation of marriage age, birth control, fostering family resilience, increasing family welfare to create small, happy and happy families prosperous. To achieve this goal, the participation of husband and wife is very important Expectedly, women's participation is much greater than men's. low Men's participation in family planning programs is almost evenly distributed throughout the country regions in Indonesia. (2) Inhibiting factors include: natural resource indicators in the form of Community perception, this can be seen from community acceptance of the family planning program Vasectomies vary, with some accepting and some refusing. As for that matter causes people to accept family planning programs because of the source of the message, number of children, wife's encouragement, family economic conditions, and self-awareness. While p which causes people to reject family planning (KB) programs.