Studi Eksperimental Angka Setana Biodiesel Di Produksi Dari Minyak Goreng Limbah

Abstract

Biodiesel merupakan bahan yang sangat potensial untuk menggantikan bahan bakar solar. Bahan bakunya dapat diperbaharui dan bersifat ramah lingkungan. Minyak goreng bekas dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel. Kadar asam lemak bebas yang tinggi dalam minyak goreng bekas memerlukan pretreatment (esterifikasi) dalam proses pembuatan biodiesel. Sehingga dalam penelitian ini dilakukan dua tahap reaksi yaitu esterifikasi dan dilanjutkan dengan tahap transesterifikasi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hasil dari variasi waktu reaksi 60, 70, 80, 90, 100 min dengan temperature 60℃ dan putaran 1050 rpm pada angka setana biodiesel. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan biodiesel adalah minyak goreng limbah. Penelitian ini menggunakan proses esterifikasi dan trasenterifikasi dengan mereaksikan katalis dan metanol kemudian dicampurkan dengan minyak goreng limbah secara bersamaan. Variasi konsentrasi katalis yang digunakan pada penelitian ini adalah metanol 1:2 dan 0.5% NaOH dari jumlah minyak gorng limbah. Kemudian hasil trasenterifikasi diendapkan selama kurang lebih 20 menit. Hasil pengendapan biodiesel dan gliserol dipisahkan, setelah itu biodiesel dicuci menggunakan aquades dengan suhu 50⁰C dan diuapkan pada suhu 90-100⁰C. Hasil uji angka setana pada konsentrasi katalis metanol 1:2 dan 0.5% NaOH adalah 60 menit 44.54, 70 menit 44.54, 80 menit 44.54, 90 menit 44.47, dan 100 menit 44.60. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil dari angka setana belum sesuai dengan standard mutu biodiesel dan belum layak digunakan ESDM. Biodiesel is a very potential material to replace diesel fuel. Its raw material can be renewable and environmentally friendly. Used cooking oil can be used as a raw material for biodiesel production. The high free fatty acid content in used cooking oil requires pretreatment (esterification) in the biodiesel production process. Therefore, this study conducted two reaction steps, namely esterification and followed by transesterification.The purpose of this study was to determine the effect of the results of variations in reaction time of 60, 70, 80, 90, 100 min with a temperature of 60 ° C and a rotation of 1050 rpm on the cetane number of biodiesel. The raw material used in the manufacture of biodiesel is waste cooking oil. This research uses esterification and transcenterification processes by reacting catalysts and methanol then mixed with waste cooking oil simultaneously. The variation in catalyst concentration used in this study was methanol 1: 2 and 0.5% NaOH from the amount of waste oil. Then the results of the trasenterification are precipitated for approximately 20 minutes. The deposition results of biodiesel and glycerol are separated, after which the biodiesel is washed using aquades with a temperature of 50⁰C and evaporated at a temperature of 90-100⁰C. The cetane number test results at methanol catalyst concentrations of 1:2 and 0.5% NaOH were 60 minutes 44.54, 70 minutes 44.54, 80 minutes 44.54, 90 minutes 44.47, and 100 minutes 44.60. The results showed that the results of cetane numbers were not in accordance with biodiesel quality standards and were not suitable for ESDM use.