Analisis Modulus Geser Tanah Berdasarkan SPT pada Proyek Pembangunan Reklamasi Belawan Phase I

Abstract

Reklamasi Belawan dibangun untuk perluasan dermaga petikemas, namun kondisi tanah eksisting berdasarkan data SPT menunjukan tanah tersebut merupakan tanah lunak. Menurut Badan Geologi Indonesia pada peta sebaran tanah lunak di Indonesia, Belawan yang merupakan salah satu wilayah sumatera utara berada didaerah yang memiliki lapisan tanah yang lunak. Tanah lunak seringkali menimbulkan permasalahan pada struktur diatasnya dikarenakan daya dukung tanah yang lemah dan memiliki kadar air yang tinggi sehingga lemahnya dibangun sebuah konstruksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui modulus geser tanah berdasarkan SPT pada Proyek Reklmasi Belawan Phase – 1. Berdasarkan persamaan empiris yang dikembangkan oleh Hardin dan Black nilai modulus geser maksimum/Gmax pada BH.01 dan BH.02 nilainya semakin tinggi. Dari titik BH.01 lapisan tanah pertama kedalaman 2 m nilai modulus geser/Gmax = 98,6652 KN/m2 dan lapisan tanah terakhir kedalaman 60,5 m nilai modulus geser/Gmax = 163745,1052 kN/m2. Pada titik BH.02 lapisan tanah pertama kedalaman 2 m nilai modulus geser/Gmax = 7802,473 kN/m2 dan lapisan tanah terakhir kedalaman 60,5 m nilai modulus geser/Gmax = 89528,176 kN/m2. Artinya semakin dalam tanah maka akan semakin besar tegangan octahedral (𝜎0) serta modulus geser tanah (Gmax), semakin tinggi nilai tegangan tanah vertikal efektif (𝜎𝑣 ) maka akan semakin besar pula oktahedral serta modulus geser tanah (Gmax) dan semakin kecil angka pori (e) pada tanah maka semakin besar nilai modulus geser tanah (Gmax). Disimpulkan bahwa semakin meningkatnya nilai modulus geser tanah, cenderung meningkatnya kekuatan geser tanah, sebaliknya tanah dengan modulus geser rendah lebih cenderung memiliki kekuatan geser yang rendah. The Belawan Reclamation was built to expand the container pier, but the conditions Existing land based on SPT data shows that the land is land soft. According to the Indonesian Geological Agency on the map of the distribution of soft soil in Indonesia, Belawan is one of the regions where North Sumatra is located in areas with soft soil layers. The ground is often soft causing problems in the structure above due to its bearing capacity The soil is weak and has a high water content so it is weak to build a construction. The aim of this research is to determine the modulus Soil shear based on SPT at the Belawan Reclamation Project Phase – 1. Based on the empirical equation developed by Hardin and Black value The maximum shear modulus/Gmax at BH.01 and BH.02 is higher. From point BH.01 the first soil layer is 2 m deep, shear modulus value/Gmax = 98.6652 KN/m2 and the last soil layer is 60.5 m deep with modulus value shear/Gmax = 163745.1052 kN/m2. At point BH.02 the first layer of soil 2 m depth shear modulus value/Gmax = 7802.473 kN/m2 and soil layer finally the depth is 60.5 m, the shear modulus value/Gmax = 89528.176 kN/m2. It means The deeper the soil, the greater the octahedral stress (𝜎0) as well soil shear modulus (Gmax), the higher the effective vertical soil stress value (𝜎𝑣 ) the greater the octahedral and soil shear modulus (Gmax) will be. and the smaller the pore number (e) in the soil, the greater the modulus value ground shear (Gmax). It was concluded that the increasing modulus value soil shear, tends to increase the shear strength of the soil, vice versa with a low shear modulus are more likely to have high shear strength low.